Teori Klasik Ekonomi Pembangunan Menurut Para Ahli

Teori Klasik Ekonomi Pembangunan 

Teori kelasik atau bisa juga disebut aliran kelasik muncul akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19. Aliran kelasik dalam sejarahnya ada dua yaitu aliran Kelasik dan aliran Neo Kelasik. Yang termasuk aliran kelasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870-an, yang termasuk dalam golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill. 

Yang termasuk aliran neo kelasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sesudah tahun 1870-an, yang termasuk dalam golongan ini adalah Alfred Marshall, Leon Walras dan Knut Wicksel. Kaum kelasik pada dasarnya banyak membahas masalah-masalah mikroekonomi, yang selanjutnya teori tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh kaum neo kelasik. 

Teori Klasik Ekonomi Pembangunan
Sumber: Pixabay

Para ahli ekonomi kelasik banyak membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, sedang para ahli ekonomi neo kelasik banyak membahas masalah yang bersifat jangka pendek dalam kegiatan masyarakat dan sedikit sekali menganalisa mengenai masalah pembangunan ekonomi. 

Kaum neo kelasik mempunyai keyakinan bahwa, dalam jangka panjang mekanisme pasar akan menciptakan perekonomian yang stabil dengan sendirinya, sekalipun perekonomian tumbuh secara perlahan tetapi akan lancar dan teratur.

a.  Menurut Adam Smith 

Adam Smith mendapat julukan sebagai bapak ilmu ekonomi karena Adam Smith lah orang pertama sebagai pelopor dari perkembangannya ilmu ekonomi dan juga pelopor dalam pentingnya kebijaksanaan laissez faire serta ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatiannya pada masalah pembangunan ekonomi. 

Adam Smith menerbitkan buku yang sering kita sebut The Wealth of Nation yang juga menjadi acuan bagi para ekonomi terutama dalam menganalisa mengenai sebab akibat dari berkembangnya suatu negara.


Baca Juga :


Namun teori dari Adam Smith ini menitik beratkan pada mekanisme pasar dengan aturan atau kaidah laissez faire. Laissez faire adalah suatu kebijaksanaan yang sifatnya memberikan kebebasan yang maksimal kepada para pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang disukainya dan meminimalkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian. 

Menurut Adam Smith kebijaksanaan laissez faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Sistem ekonomi yang demikian dinamakan juga sistem mekanisme pasar atau sistem pasar bebas. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan pandangan Adam Smith, yaitu:

1. Hukum Alam 

Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. pada dasarnya ia menentang setiap campur tangan pemerintah dalam industri maupun perdagangan. 

Ia penganut paham bebas dan penganjur kebijaksanaan “pasar bebas” dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Dengan kebijaksanaan pasar bebas, yaitu terwujudnya pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimalkan kesejahteraan nasional. 

2. Pembagian Kerja 

Menurut Adam Smith, dengan adanya pembagian kerja, maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan keterampilan pekerja, penghematan waktu dalam memproduksi barang, dan penemuan-penemuan yang sangat menghemat tenaga kerja. 

3. Proses Akumulasi Modal 

Akumulasi modal merupakan syarat utama terjadinnya proses pembangunan ekonomi, dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. 

4. Investasi 

Menurut Adam smith dengan adanya pertumbuhan stok modal di dalam perekonomian, akan terjadi persaingan antar pengusaha dalam mendapatkan tenaga kerja. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang layak pengusaha cenderung menawarkan tingkat upah yang tinggi dan karena itu menurunkan tingkat keuntungan. 

5. Tingkat Suku Bunga 

Apabila modal dalam perekonomian sudah berkembang, maka akan terjadi peningkatan kemakmuran yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah penduduk. Sebaliknya dalam kondisi seperti ini tingkat suku bunga akan menurun dan akibatnya persediaan akan modal menjadi meningkat. 

6. Pertumbuhan Ekonomi 

Proses pertumbuhan bersifat kumulatif. Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan di bidang pertanian, industri manufaktur, dan perniagaan kemakmuran itu akan menarik ke pemupukan modal, kamajuan teknis, meingkatkan penduduk, perluasan pasar, pembagain kerja dan kenaikan keuntungan secara terus menerus. 

Situasi yang progresif ini akan menyenangkan masyarakat. Dalam keadaan maju ini, sementara masyarakat meraih hasil-hasil yang lebih baik, keadaan buruh miskin yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat, agaknya menjadi kelompok paling bahagia dan nyaman.

b. Menurut David Ricardo 

David Ricardo terkenal dengan teori Ricardian menulis dalam bukunya The Priciples of Political Economy and Taxation pada tahun 1912 – 1823. David Ricardo dalam analisanya mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi menjelaskan bahwa pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah.

Pada keadaan seperti ini para pengusaha dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi, mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi itu dapat mempertinggi tingkat modal yang dimiliki yang selanjutnya dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja.

Perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktivitas ini para pekerja mulai menuntut tingkat upah yang tinggi. Pada tingkat upah yang tinggi mengakibatkan penduduk bertambah sedang luas lahan tetap dengan demikian mutu tanah juga mulai menurun, sewa tanah semakin tinggi mengakibatkan pendapatan menurun yang selanjutnya mengakibatkan tingkat keuntungan para pengusaha menjadi berkurang. 

Dengan demikian modal juga menjadi berkurang, permintaan tenaga kerja berkurang, upah turun. Begitu terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis (pertumbuhan berhenti). Inti dari pandangan David Ricardo ini adalah :
  1. Bahwa tingkat perkembangan/pembangunan ekonomi dalam masyarakat tergantung pada 4 faktor yaitu jumlah penduduk, jumlah stok alat-alat modal, luas tanah, dan tingkat teknologi. 
  2. Pendapatan nasional suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi 3, yaitu upah para pekerja, keuntungan pengusaha, dan sewa tanah bagi pemilik tanah. 
  3. Kenaikan upah mengakibatkan jumlah penduduk meningkat. Tingkat keuntungan merupakan faktor penentu pembentukan modal, keuntungan tidak berubah (tetap atau menurun) maka perekonomian dalam keadaan stationary state. 
  4. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku untuk segala kegiatan ekonomi.

c. Menurut John Stuart Mill 

Pada intinya teori pembangunan ekonomi dari John Stuart Mill ini sependapat dengan Adam Smith, bahwa spesialisasi atau pembagian kerja akan mempertinggi keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan mempertinggi tingkat produktivitas dan mempelancar pembangunan ekonomi. Suatu spesialisasi luas ini dibatasi oleh luas pasar. 

Mengenai pandangan penduduk sama dengan Ricardo yaitu penduduk akan semakin meningkat terus, luas tanah tetap sehingga berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang yang selanjutnya mengakibatkan keadaan stationary state

Sumbangan yang penting dari Mill dalam pembangunan ekonomi ini adalah mengenai faktor-faktor non ekonomi yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi tersebut antara lain:
  1. Kepercayaan masyarakat. 
  2. Kebiasan-kebiasaan berpikir masyarakat. 
  3. Adat istiadat. 
  4. Corak institusi-institusi dalam masyarakat.

Mill berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan ekonomi di Asia. Di samping itu tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pembangunan ekonomi, sebab tingkat pengetahuan ini akan menentukan tingkat kemajuan industri yang dapat dicapai. 

Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan modal. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibandingkan angkatan kerja.

1. Pengendalian Pertambahan Penduduk 

Mill percaya pada teori yang dikemukakan oleh Malthus, bahwa pembatasan penduduk merupakan hal yang penting untuk memperbaiki kondisi kelas pekerja sehingga mereka dapat menikmati hasil kemajuan teknologi dan akumulasi modal.

2. Laju Akumulasi Modal 

Modal adalah hasil dari tabungan dan tabungan berasal dari penghematan konsumsi saat ini demi kepentingan konsumsi di masa yang akan datang. Menurut Mill pembangunan ekonomi tergantung pada dua hal, yaitu perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan untuk menghapus penghambat-penghambat dalam pembangunan ekonomi yang diciptakan oleh manusia. 

Oleh karena itu Mill menekankan pada pentingnya pendidikan ini sebab dengan pendidikan dapat mempertinggi pengetahuan tehnis masyarakat dan mempertinggi pengetahuan umum masyarakat, pendidikan dapat juga menciptakan pandangan-pandangan dan kebiasaan yang lebih modern. Menurut Mill, laju akumulasi modal tergantung pada 2 hal, yaitu kemampuan menabung dan kemauan untuk menabung.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teori Klasik Ekonomi Pembangunan Menurut Para Ahli"

Post a Comment