SKALA PENGUKURAN: PENGERTIAN, KOMPONEN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Pengertian Skala Pengukuran

Dalam KBBI skala diartikan sebagai garis atau titik tanda yang berderet-deret dan sebagainya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur; Lajur yang dipakai untuk menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Sementara pengukuran yaitu proses, cara, perbuatan mengukur. 

Maka dari itu, skala pengukuran dapat diartikan sebagai seperangkat aturan atau cara dalam menentukan suatu tingkatan atau banyaknya sesuatu berupa garis atau titik tanda yang berderet-deret dan sebagainya yang sama jarak antaranya.

Skala pengukuran juga digunakan dalam penelitian. Ramli (2011) mengungkapkan pandangannya bahwa skala pengukuran merupakan suatu kesepakatan untuk menentukan panjang pendek interval pada alat ukur. Baik digunakan untuk dijadikan sebagai acuan atau sebagai tolok ukur untuk memperoleh data. 

Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012) yang mengatakan bahwa skala pengukuran dalam penelitian merupakan kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran dalam penelitian adalah kesepakatan untuk menentukan panjang pendek interval dalam alat ukur sebagai acuan atau tolak ukur untuk memperoleh data dalam suatu penelitian.

Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsep atau variabel-variabel dengan besaran nilai kuantitatif. Sedangkan Proses pengukuran merupakan rangkaian dan empat aktivitas pokok yang meliputi:
  1. Menentukan dimensi variabel penelitian. 
  2. Menetapkan ukuran-ukurannya yang relevan dengan dimensi. 
  3. Menentukan tingkat ukuran (nominal, ordinal, interval atau rasio).
  4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang dipakai.

Proses pengukuran sangat berhubungan dengan rancang- an atau desain penelitian dan alat analisis data yang akan digunakan.

Skala Pengukuran

Komponen Skala Pengukuran

Tujuan dari pengukuran suatu variabel adalah untuk menerjemahkan karekteristik variabel ke dalam bentuk yang dapat di analisis oleh peneliti. Dengan demikian pengukuran selalu menggunakan prosedur yang dapat merefleksikan fakta-fakta atau realitas yang ada ke dalam model analisis yang akan digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu menggunakan prosedur yang tepat dalam pengukuran amat penting untuk menghasilkan data yang dapat digunakan dalam analisis dan pengambilan keputusan.




Pengukuran adalah pemberian angka atau bentuk lain (misalnya, baik, tidak baik, rangking I, II atau panjang, pendek dan lain sebagainya) terhadap variabel berdasarkan sejumlah aturan atau prosedur tertentu dan hasil pengukuran itu dinamakan data. 

Hal ini berarti dalam pengukuran ada proses pengukuran yang harus dilakukan oleh peneliti atau si pengukur (sebab tidak semua pengukuran untuk penelitian). Dalam proses pengukuran tersebut ada beberapa komponen (Mudrajad. 2003) yang dibutuhkan, yaitu:
  1. Kejadian empiris (emprical events) yang dapat diamati yaitu mengidentifikasi unit analisis yang
  2. Penggunaan angka (use of numbers) atau bentuk lainnya. Penggunaan angka atau bentuk lainnya bertujuan untuk memberi arti bagi karekteristik atau cirri-ciri variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. 
  3. Sejumlah aturan pengukuran (set of rules) yang merupakan syarat-syarat atau penentuan dalam rangka melakukan pengukuran. Misalnya untuk mengukur berat orang, maka alat ukurnya harus timbangan badan dan menggunakan ukuran kilogram bukan ton atau gram. Atau dalam bentuk lain dalam bentuk penilaian kepuas-an kerja dengan alat pengukuran tingkat kepuasan yaitu: a) Sangat memuaskan b) Memuaskan c) Kurang memuaskan d) sangat tidak memuaskan.

Validitas dan Reliabilitas Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap subjek atau objek yang menjadi variabel penelitian itu sangat bervariasi. Pemilihan skala pengukuran sangat tergantung pada ciri-ciri yang mendasari konsepsi atau definisi dan antisipasi peneliti terhadap penggunaan varaibel yang digunaklan dalam analisis data. 

Untuk memilih skala pengukuran yang tepat, peneliti harus memilih peralataan yang dapat mengukur secara tepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk mencapai tujuan penelitian. Karena bervariasinya skala pengukuran yang dapat digunakan akan timbul pertanyaan, misalnya; Apakah peneliti sudah benar mengukur apa yang hendak diukurnya? dan apakah alat ukur yang digunakan tepat untuk mengukur fakta-fakta yang ingin diukur tersebut?. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang berhubungan dengan masalah validitas dan reliabilitas.

a. Validitas Skala Pengukuran 

Suatu skala pengukuran dikatakan benar atau valid bila pengukuran atau apa yang diukur tersebut dilakukan sesuai dengan yang seharusnya atau sesuai dengan ketentuan. Jadi validitas (validity) itu menyangkut kebenaran pengukuran yang dilakukan. 

Misalnya, mengukur berat badan, bilat badan yang diukur itu dalam kilogram dan alat ukurnya timbangan badan, maka hasil pengu- kuran dikatakan valid. Tetapi bila pengukuran berat badan dengan ukuran ton dan alat pengukurnya adalah timbangan mobil, jelas pengukuran tidak valid.

Valid tidaknya suatu pengukuran dapat dilihat dari 3 (tiga) kriteria, yaitu:

1. Validitas Isi 

Validitas isi (content validity) adalah tingkat kebenaran skala pengukuran yang dilakukan dengan telah memasukkan sejumlah item yang refresentatif dalam menyusun variabel. Semakin besar skala item dalam mewakili variabel yang diukur, maka semakin tinggi tingkat kebenaran isinya. Ini berarti bahwa validitas isi merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah variabel didefenisikan atau operasionalisasinya.

2. Validitas Kriteria 

Suatu pengukuran dapat dikatakan benar apabila dalam pengukuran telah dilakukan dengan membedakan masing-masing individual dengan kriteria yang benar. Dengan kata lain validitas kriteria (Criterion validity) adalah konsep pengukuran tingkat kebenaran (validitas) yang bertujuan untuk melihat tingkat akurasi dari alat pengukuran yang digunakan.

Validitas kriteria ini dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:
  • Concurent validity. Concurent validity adalah terjadi apabila skala pengukuran yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga skor untuk masing-masing atribut atau instrumen harus berbeda pula.
  • Predictive validity. Predictive validity menggambar tingkat kemampuan suatu instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam periode yang berbeda.

3. Validitas Konstruktur 

Validitas kontruk (construct validity) menunjukkan seberapa baik hasil yang didapat dari pengukuran yang telah dibangun dari teori yang telah disusun dalam rancangan pengujian. Validitas konstruktur ini dapat dinilai atau dilihat dari convergent validity dan dari discriminant validity.

Convergent validity adalah tingkat kebenaran pengukuran yang dihasilkan dari dua macam pengukuran terhadap satu variabel atau konsep yang sama. Atau dengan kata lain, hasil pengukuran dengan cara satu mempunyai korelasi yang tinggi dengan hasil pengukuran dengan cara kedua. 

Sedangkan Discriminant validity menunjukkan hasil pengukur- an yang berbeda pada satu konsep yang sama dengan instrument pengukuran yang berbeda. Misalnya pengukur- an variabel A dengan konsep X menghasilkan pengukuran yang berbeda bila menggunakan pengukuran dengan konsep Y.

b. Reliabilitas Skala Pengukuran 

Ketetapan skala pengukuran yang digunakan akan menentukan benar dan tepatnya hasil analisis. Reliabilitas (reliability) menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skala pengukuran. Jika validitas melihat kebenaran pengukuran, maka reliabilitas menunjukkan ketepatan pengukuran.

Ketepatan skala pengukuran dapat dilihat dari dua hal, yaitu:

1. Konsistensi Ukuran 

Konsistensi ukuran menunjukkan adanya indikasi kesamaan (homogen) dari materi atau item-item dalam ukuran yang akan digunakan dalam menetapkan konsep variabel. Ini berarti bahwa materi atau item-item yang digunakan harus sama dan harus mampu mengukur konsep atau variabel yang sama secara independen. Konsistensi ukuran dapat diketahui melalui reliabilitas konsistensi antar materi (interitems consistency reliability) dan konsistensi antar dua materi (split-half reliability).

Konsistensi antar materi atau item-item (interitems consistency reliability) menunjukkan konsistensi hasil pengukuran terhadap semua materi dalam ukuran yang digunakan. Dengan demikian suatu materi atau item-item ukuran yang independen digunakan untuk dua variabel yang sama maka materi tersebut menghasil ukuran yang sama atau berkorelasi antara satu sama lain. 




Selanjutnya konsistensi antar dua materi (split-half reliability) menunjukkan hubungan atau korelasi antara dua materi yang digunakan dalam skala pengukuran. Jadi bila suatu konsep atau variabel diukur dengan materi pengukuran yang berbeda akan menghasilkan pengukuran yang sama atau berkorelasi.

2. Stabilitas Ukuran 

Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan suatu skala ukuran yang menghasilkan hasil pengukuran yang tidak berubah atau tetap stabil meskipun terjadi perubahan situasi. Stabilitas ukuran menunjukkan bukti bahwa skala ukuran yang digunakan mempunyai kebenaran atau kebaikan. Stabilitas ukuran terdiri dari dua kategori yaitu reliabilitas uji dan uji ulang (test-retest reliability) dan reliabilitas paralel (paralel-form relibility).

Reliabilitas uji dan uji ulang (test-retest reliability) menunjukkan hasil yang sama dari pengukuran yang dila- kukan secara berulang dalam kesempatan yang berbeda terhadap suatu variabel. Sedangkan reliabilitas paralel (paralel-form relibility) menunjukkan dua hasil pengukuran yang sebanding dari dua pengukuran pada suatu konsep atau variabel. 

Dengan demikian jika dua bentuk pengukuran digunakan pada suatu variabel akan menghasilkan hasil pengukuran yang hampir sama atau korelasinya cukup tinggi (di atas 70%), maka ukuran tersebut dapat dipercaya (reliable).

Itulah pembahasan mengenai materi tentang SKALA PENGUKURAN: PENGERTIAN, KOMPONEN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS yang mimin ambil dari Mata Kuliah MetodologI Penelitian Pendidikan Matematika. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami yahh. Kita semua memiliki kekuatan yang tersembunyi di dalam diri, maka tugas kita untuk menemukan jati diri itu. Semangat teman. . .

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SKALA PENGUKURAN: PENGERTIAN, KOMPONEN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS"

Post a Comment