Instrumen dan Skala Pengukuran dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Instrumen Penelitian 

Instrumen penelitian komponen penting yang harus ada dalam penelitian. Menurut Gulo (2000) Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi. 

Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikatakan Suryabrata (2008) bahwa Instrumen Penelitian adalah alat yanng digunkan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikolog. Atribut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah pedoman tertulis atau alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mengumpulkan data atau mendapatkan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Terdapat perbedaan antara alat-alat penelitian dalam metode kualitatif dengan yang ada dalam metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif instrumen utama dalam pengumpulan data adalah manusia yaitu, peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti. 

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri yang mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Peneliti dapat meminta bantuan dari orang lain untuk mengumpulkan data, disebut pewawancara. 

Dalam hal ini, seorang pewawancara yang langsung mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Berbeda dari penelitian kualitatif, dalam penelitian kuantitatif alat pengumpulan data mengacu pada satu hal yang dipergunakan peneliti untuk mengumpulkan data, biasanya dipakai untuk menyebut kuisioner. 

Hal pokok dari perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri yang harus mengumpulkan data dari sumber, sedangkan dalam penelitian kuantitatif orang yang diteliti (responden) dapat mengisi sendiri kuisioner tanpa kehadiran peneliti.

Dilihat dari bentuknya, instrumen penelitian memiliki beberapa jenis. Jenis dari instrumen penelitian dibagi menjadi 6 (enam) bentuk Yaitu :
  1. Angket
  2. Wawancara
  3. Pengamatan
  4. Test
  5. Dokumentasi
  6. Skala. 

Bentuk pada instrumen penelitian dapat dipergunakan melalui metode kuantitatif ataupun kualitatif.

Instrumen dan Skala Pengukuran
Pixabay.com

Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Ada berbagai macam skala pengukuran (tipe dasar dari skala pengukuran) yang dapat digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya. Kombinasi ciri-ciri urutan, jarak, dan asal mula menghasilkan pengelompokan skala ukuran yang umum dipakai. Ada empat tipe dasar skala pengukuran yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. 




Tingkat kecanggihan dari skala akan semakin tinggi jika bergerak dari nominal ke skala rasio. Informasi dari variabel dapat diperoleh dengan tingkat/derajat yang lebih tinggi, jika digunakan skala interval atau rasio, dibandingkan dengan skala-skala lainnya. Dengan skala yang derajat kecanggihannya lebih tinggi, maka analisis data yang lebih canggih dapat digunakan.

Skala Nominal 

Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). 

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori. Pemberian angka atau simbol pada skala nomial tidak memiliki maksud kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik pada objek yang diukur.

Misalnya: 
  • 1 adalah kode untuk jenis kelaminlaki-laki 
  • 2 adalah kode untuk jenis kelaminperempuan.

Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun. Kita bisa menukar angka-angka tersebut, selama suatu karakteristik memiliki angka yang berbeda dengan karakteristik lainnya. 

Karena tidak memiliki nilai instrinsik, maka angka-angka (kode-kode) yang kita berikan tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada umumnya. Oleh karenanya, pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya.Berikut adalah contoh Instrumen untuk menjaring data nominal.

Contoh : 
1. Berapakah jumlah pegawai di tempat anda bekerja …. Pegawai
2. Berapakah orang yang dapat berbahasa Belanda ….. orang 
3. Berapakah orang pemimpin yang anda sukai …….. 
4. Berapakah jumlah computer yang dapat digunakan di lembaga anda…… computer. 
5. Dari mana anda mengetahui tata kerja yang baru ….

Peralatan statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.

Skala Ordinal 

Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu.

Misalnya: 
Tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 
5 = Sangat puas 
4 = Puas 
3 = Kurang puas 
2 = Tidak puas 
1 = Sangat tidak puas.

Selain itu, yang perlu diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. 

Dengan kata lain juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak puas. 

Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Berikut ini adalah Instrumen untuk menjaring data ordinal.

Peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.

Skala Interval 

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.

Misalnya pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah 𝐴 = 10°𝐶, daerah 𝐵 = 15°𝐶 dan daerah 𝐶 = 20°𝐶. Kita bisa mengatakan bahwa selisih suhu daerah B, 5°𝐶 lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu daerah C dengan daerah B adalah 5°𝐶. (Ini menunjukkan pengukuran interval sudah memiliki jarak yang tetap). 

Tetapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya tidak bisajadi kelipatan). Kenapa ? Karena dengan pengukuran yang lain, misalnya dengan Fahrenheit, didaerah A suhunya adalah, 50°𝐹, di daerah B = , 59°𝐹 dan daerah C=, 68°𝐹. 

Artinya, dengan pengukuran Fahrenheit, daerah C tidak dua kali lebih panas dibandingkan daerah A, dan ini terjadi karena dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Skala interval ini sudah benar-benar angka dan, kita sudah dapat menerapkan semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali yang berdasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.

Skala Rasio 

Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.

Pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30kg, sedangkan benda B adalah 60kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.

Dua skala Pengukuran Pertama yaitu Nominal dan Ordinal adalah skala pengukuran Kualitatif karena karakteristiknya tidak numerik. Sedangkan dua skala terakhir yaitu Interval dan Rasio adalah skala kuantitatif yang diekspresikan lewat numerik. Sedangkan macam-macam Skala Sikap yang digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara lain adalah:

Skala Likert 

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang ten tang fen omena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolakuntuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Pola 1 
1) Sangat setuju 
2) Setuju 
3) Ragu-ragu 
4) Tidak setuju 
5) Sangat tidak setuju

Pola 2 
1) Sangat positif 
2) Positif 
3) Netral 
4) Negatif 
5) Sangat negative

Pola 3 
1) Selalu 
2) Sering 
3) Kadang-kadang 
4) Hampir tidak pernah 
5) Tidak pernah

Pola 4 
1) Sangat baik 
2) Baik 
3) Cukup baik 
4) Tidak baik 
5) Sangat tidak baik

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:
  • Setuju /sangat positif/selalu/sangat baik diberi skor 5 
  • Setuju /positif/sering/baikdiberi skor 4 
  • Ragu-ragu /netral/kadang-kadang/cukup baik diberi skor 3 
  • Tidak setuju /negatif/hampir tidak pemah/tidak baik diberi skor 
  • Sangat tidak setuju/sangat negatif/tidak pernah/sangat tidak baik diberi skor 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, dan lain-lain.Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Contoh: 
Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di perusahaan ini ?
a. Setuju 
b. Tidak Setuju

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Pertanyaan yang berkenaan dengan fakta benda bukan termasuk dalam skala pengukuran interval dikotonomi.

Semantic Diferensial

Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

Contoh: 
Beri Nilai Gaya Kepemimpinan Anda
Bersahabat            5 4 3 2 1      Tidak bersahabat
Tepat Jan              5 4 3 2 1      Lupa Janji
Bersaudara           5 4 3 2 1      Memusuhi
Memberi Pujian   5 4 3 2 1      Mencela
Mempercayai       5 4 3 2 1      Mendominasi

Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai. Responden dapat memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap pemimpin itu sangat positif, sedangkan bila memberi angka 1, maka persepsi pemimpinnya sangat negatif.

Rating Scale 

Dari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang dikemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.




Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. 

Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.

Hal yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.


Itulah pembahasan mengenai materi tentang Instrumen dan Skala Pengukuran dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif yang mimin ambil dari Mata Kuliah MetodologI Penelitian Pendidikan Matematika. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami yahh. Semangat kawann dalan berusahanya, ingat selalu ada jalan untuk orang-orang yang tidak pernyah menyerah. Terima kasih . . .

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Instrumen dan Skala Pengukuran dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif"

Post a Comment