Aritmatika sosial : Untung, rugi, presentase, bunga tunggal, bruto, neto, dan tara

ARITMATIKA SOSIAL

Pengertian Aritmatika Sosial

Aritmatika sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang transaksi jual beli serta hal-hal yang menyertainya seperti keuntungan, kerugian, potongan harga, dan presentase keuntungan atau kerugian.

Aritmatika sosial untung rugi presentase bunga tunggal bruto neto dan tara

Masalah ini sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari baik di warung, toko, kantin maupun pasar. Hal ini dapat kita amati dan pelajari supaya saat kita melakukan kegiatan jual-beli kita bisa menentukan harga jual, harga beli, maupun keuntungan dan kerugian pada transaksi jual beli.



Penjualan dan Pembelian

Seorang pedagang yang melakukan pembelian barang dari pabrik, toko, atau pasar untuk dijual lagi ke pelanggan lain sering disebut harga pembelian (harga beli). Harga beli ini sering kita sebut sebagai modal. Dalam situasi tertentu terkadang modal itu dihitung dari mulai harga beli, biaya ongkos dan lain sebagainya.

Barang yang telah dibeli dari pabrik, toko, dan pasar dijual lagi oleh penjual kepada konsumen sering disebut sebagai harga penjualan (harga jual).

Potongan Harga / Diskon


Potongan harga sering disebut juga sebagai diskon atau rabat. Potongan harga ini sering diberika oleh penjual kepada pembeli karena melakukan pembelian dalam skala jumlah yang cukup besar. Potongan harga atau diskon ini akan menyebabkan jumlah harga yang harus dibayar oleh pembeli itu menjadi berkurang.

Potongan harga atau diskon itu biasanya dinyatakan dalam bentuk ( % ) dari harga beli. Secara matematis diskon itu dapat dituliskan sebagai berikut :

 

Besar Diskon = % diskon x harga kotor
Harga bayar = harga kotor - diskon

Contohnya :
Sinta membeli tas di sebuah toko dengan harga Rp.120.000,00. Karena akhir tahun, toko tersebut memberikan diskon terhadap semua produknya sebesar 20%. Berapakah harga tas yang harus dibayar Sinta ?

Pembahasan :

Diketahui :
Harga Kotor = Rp.c,00
Dsikon = 20%

Ditanyakan : Berapakah harga tas yang harus dibayar Sinta ?

Jawab :
 

              

Harga Bersih = harga kotor – diskon
                        = Rp.120.000,00- Rp.24.000,00
                        = Rp.96.000,00


Jadi, harga tas yang harus dibayar Sinta adalah Rp.96.000,00

Keuntungan dan Kerugian

1. Keuntungan (Laba)

Laba atau keuntungan adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian suatu barang atau produk.  Penjualan bisa dikatakan memiliki laba atau keuntungan apabila nilai harga jual lebih tinggi daripada nilai harga beli.

Rumus keuntungan adalah sebagai berikut :

Keuntungan (Laba) = Harga Jual - Harga Beli


Contohnya :
Tina membeli 2 lusin aksesoris jilbab seharga Rp.48.000,00, Tina akan menjualnya lagi dengan harga Rp.2.500,00/buah. Berapa keuntungan yang diperoleh Tina ?

Pembahasan :

Diketahui :
2 Lusin = 2 x 12 buah = 24 buah
Harga Beli 24 buah = Rp.48.000,00
Harga Jual 1 buah = Rp.2.500,00

Ditanyakan : Berapa keuntungan yang diperoleh Tina . . .?

Jawab :

Harga Beli 24 buah = Rp.48.000,00
Harga Jual 24 buah = 24 x Rp.2.500,00
                                   = Rp.60.000,00

Keuntungan = Harga jula – harga Beli
                      = Rp.60.000,00 – Rp.48.000,00
                      = Rp.12.000,00

Jadi, keuntungan yang diperoleh Tina adalah Rp.12.000,00



2. Kerugian / Rugi

Kerugian atau rugi adalah selisih antara harga pembelian dengan harga penjualan suatu barang. Penjualan bisa dikatakan rugi apabila nilai beli lebih tinggi daripada harga penjualannya.
Rumus rugi / kerugian adalah sebagai berikut :

Kerugian (Rugi) = Harga Beli - Harga Jual


Contohnya :
Ayah membeli sepatu seharga Rp.150.000,00. Oleh karena ukurannya terlalu kecil, Ayah menjualnya Kembali kepada Paman dengan harga Rp.120.000,00. Berapa rupiah kerugian Ayah ?

Pembahasan :

Diketahui :
Harga Beli = Rp.150.000,00
Harga Jual = Rp.120.000,00

Ditanyakan : Berapa rupiah kerugian Ayah ?

Jawab :

Rugi = Harga beli – harga jual
         = Rp.150.000,00 – Rp.120.000,00
         = Rp.30.000,00

Jadi, kerugian yang didapat Ayah adalah Rp.30.000,00

Presntase Untung dan Rugi


Besar untung (laba) dan rugi dari sebuah transaksi jual-beli dapat dinayatakan dalam sebuah presentase ( % ). Presentase keuntungan dan kerugian selalu dibandingkan dengan harga pembelian. Oleh karena itu, untuk mencari presentase keuntungan dan kerugian tersebut digunakan persamaan berikut :


Contohnya :

1. Seorang pedagang buah membeli jeruk sebanyak 20 kg dengan harga Rp.8.500,00 per kg. Setelah jeruk terjual habis, pedagang tersebut memperoleh uang sebesar Rp.220.000,00. Berapa persen keuntungan yang didapat pedagang tersebut ?

Pembahasan :

Diketahui : 
Banyak jeruk = 20 kg
Harga 1 kg jeruk = Rp.8.500,00
Harga Beli = 20 x 8.500
                  = Rp.170.000,00
Harga Jual = Rp.220.000,00

Ditanyakan : Berapa persen keuntungan yang didapat pedagang tersebut ?

Jawab :

Keuntungan = Harga jual - Harga beli
                     = Rp.220.000,00 - Rp.170.000,00
                     = Rp.50.000,00


                                        



2. Seorang pedagang memiliki barang dengan harga Rp.126.000,00. Jika dari harga tersebut pedagang mendapatkan keuntungan 5%, tentukan harga pembelian barang ?

Pembahasan :

Diketahui :
Harga jual = Rp.126.000,00
Presentase keuntungan = 5%

Ditanyakan : harga pembelian barang ?

Jawab :

 

                       

Jadi, harga pembelian barang tersebut adalah Rp.120.000,00


3. Pak Hari menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa waktu yang lalu. Jika sapi terjual Rp.8.100.000,00 dan Pak Hari rugi 10%, tentukan harga sapi waktu dibeli ?

Pembahasan :

Diketahui :
Harga jual = Rp.8.100.000,00
Presentase kerugian = 10%

Ditanyakan : harga sapi waktu dibeli?

Jawab :

 

                     

Jadi, harga sapi waktu dibeli adalah Rp.9.000.000,00

Bunga Tunggal


Jika kita menabung atau menyimpang uang di Bank, jumlah tabungan kita akan selalu bertambah . Hal ini disebabkan karena kita mendapat bunga dari Bank tersebut. Jenis bunga tabungan yang akan kita pelajari ini adalah bunga tunggal. 




Bunga tunggal adalah uang tambahan yang didapatkan dari simpanan modal yang terkena bunga dari Bank, sedangkan untuk bunganya tidak akan terkena bunga lagi.


Untuk mencari dan menghitung Bunga tunggal adalah sebagai berikut :

B = M x i% x t

Ma = M + B

Keterangan :

B = Bunga
M = tabungan awal
Ma = tabungan akhir
i = suku Bungan tunggal per tahun
t = waktu

Contohnya :

1. Agus menabung sebesar 1.000.000,00  di bank dengan sistem bunga tunggal dan suku bunga 5% per tahun. Tentukan besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga?

Pembahasan :

Diketahui : 
Tabnungan awal = Rp.1.000.000,00
Suku bunga per tahun = 5%

Ditanyakan : besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga?

Jawab :

Kita cari jumlah bunga tungal per tahunnya.

B = M x i% x t
    =  Rp.1.000.000,00 x 5% x 3
    =  Rp.1.000.000,00 x 5/100 x 3
    =  Rp.10.000,00 x 5 x 3
    = Rp.150.000,00

Sehingga besarnya tabungan Agus 
pada akhir tahun ketiga :

Ma = M + B
      = Rp.1.000.000,00 + Rp.150.000,00
      = Rp.1.150.000,00

Jadi, besarnya tabungan Agus pada akhir tahun ketiga adalah Rp.1.150.000,00


2.  Setyo menyimpan uang sebesar Rp.800.000,00 di Bank. Bank tersebut memberikan bunga tunggal  12% per tahun. Agar jumlah tabungan menjadi Rp.960.000,00, maka berapa lama Setyo harus menabung?

Pembahasan :

Diketahui :
Tabungan awal = Rp.800.000,00
Suku bunga per tahun = 12%
Tabungan Akhir = Rp.960.000,00

Ditanyakan : berapa lama Setyo harus menabung?

Jawab :

Suku Bunga yang didapat per bulan :
12%/12 = 1%

Bunga yang didapat setiap bulan :

= Rp.800.000 x 1/100
= Rp.8.000

Jumlah uang agar genap Rp.960.000,00 :
Rp.960.000,00 - Rp.800.000,00 = Rp.160.000,00

Sehingga lama menabung supaya tabungan akhirnya Rp.960.000,00

160.000/8.000 = 20 bulan.

Jadi, lama Setyo harus menabung adalah 20 bulan.


Bruto, Neto, dan Tara


Berat barang yang biasanya kita beli masih dalam hitungan kotor, artinya berat kemasan juga ikut dalam berat barang yang kita beli. Berat dari kemasan seperti karung, kardus, plastik, dan lain-lainnya.

1. Bruto 

Bruto adalah berat kotor yang terdiri atas isi dan kemasan.
Rumusnya adalah :

Bruto = Neto + Tara

2. Neto

Neto adalah berat dari isi tanpa kemasan.
Rumusnya adalah :

Neto = Bruto – Tara

3. Tara

Tara adalah berat pembungkus atau kemasan dari suatu barang.
Rumusnya adalah :

Tara = Bruto - Neto




Contohnya :

Ibu mebeli 5 buah kaleng susu. Di setiap kaleng tertulis neto 1 kg. Setelah ditimbang ternyata berat seluruh kaleng susu 6 kg. Tentukan bruto dan tara ssetiap kaleng. . .?

Pembahasan :

Diketahui :
Neto setiap kaleng = 1 kg
Neto 5 kaleng susu = 5 x 1 = 5 kg
Bruto 5 kaleng susu = 6 kg

Ditanyakan : Tentukan bruto dan tara setiap kaleng susu?

Jawab :

Bruto  = Bruto semua kaleng/jumlah kaleng
           = 6 kg / 5
           = 1,2 kg

Tara  = Bruto - Netto
         = 1,2 - 1
         = 0,2 kg

Jadi, bruto dan tara setiap kaleng susu adalah 1,2 kg dan 0,2 kg.


Itulah pembahasan materi Aritmatika sosial, semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami yah. Terima kasih smeuanya, tetap semangat dalam belajar. Jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan perihal materi aritmatika sosial silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar yah.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aritmatika sosial : Untung, rugi, presentase, bunga tunggal, bruto, neto, dan tara"

Post a Comment