JENIS PENELITIAN MENURUT DIMAS AGUNG TRISLIATANTO

JENIS PENELITIAN MENURUT DIMAS AGUNG TRISLIATANTO DALAM BUKU “METODOLOGI PENELITIAN PANDUAN LENGKAP PENELITIAN DENGAN MUDAH”

Jenis Penelitian Menurut Dimas Agung Trisliatanto
Pixabay.com

Penelitian dapat digolongkan kedalam beberapa jenis berdasarkan kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan pendekatan; hasil/alasan yang diperoleh; konsep ilmu atau bidang yang dikaji; tempat; teknik yang digunakan; keilmiahan; hubungan dan tingkatan; tujuan dan objek; serta taraf penelitian. Berikut ini adalah masing-masing pembagiannya.

a. Berdasarkan metode pendekatannya (approach method)

Berdasarkan metode pendekatannya, jenis penelitian terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Penelitian kuantitatif (quantitative research)

Pendekatan ini dikenalkan pertama kali oleh Descartes. Descartes memperkenalkan metode penelitian ini dengan istilah deduktif. Pendekatan ini dikembangkan oleh Auguste Comte yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan positivistik (Basrowi dan Sukidin, 2002). Pendekatan Kuantitatif merupakan pendekatan yang bermula dari studi tentang ilmu-ilmu alam (natural science) berupa kajian pseudokuantitatif yang mengharuskan semua kajian penelitian diukur dengan angka-angka kuantitatif secara ontologis dan harus diletakkan pada tatanan realisme dan naive realisme. 

Pendekatan positivisme ini amat percaya bahwa kebenaran itu bersifat universal. Bagi metode positivis-kuantitatif, individu adalah representasi dari beroperasinya struktur sosial yang eksistensinya berada di luar kesadaran individu. Perilaku individu dalam sebuah konteks sosial sepenuhnya dilihat sebagai hasil determinasi struktur atas individu (Basrowi dan Sukidin, 2002).

Individu adalah aktor yang berperilaku bahkan berperasaan menurut script (naskah) yang terdapat dalam struktur. Apa yang dibayangkan sebagai struktur itu (yang di dalamnya memuat nilai, kepercayaan, ideologi, norma, dan institusi) menjadi penentu tentang bagaimana individu merespons sebuah peristiwa sosial. Sparingga menyatakan bahwa karakteristik utama positivisme ini adalah memetakan pola-pola dan kecenderungan umum tentang bagaimana struktur sosial yang ada itu menghasilkan disposisi dan perilaku individu atau kelompok yang berbeda (Basrowi dan Sukidin, 2002).

2. Penelitian kualitatif (qualitative research)

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya (Strauss dan Corbin, 1997). Pendekatan kualitatif dalam hal ini sesungguhnya adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 

Oleh karena itu,data yang dikumpulkan adalah data yang berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka).Data-data ini bisa berupa naskah wawancara, catatan lapangan,foto,video, dokumen pribadi, memo, ataupun dokumen resmi lainnya (Moleong, 2007). Bogdan dan Taylor (1992) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan-ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.




Penelitian kualitatif ini juga dapat dimaknai sebagai rangkaian kegiatan penelitian yang mengembangkan pola pikir induktif dalam menarik suatu kesimpulan dari suatu fenomena tertentu. Pola berpikir Induktif ini adalah cara berpikir dalam rangka menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus kepada yang sifatnya umum. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat memperoleh gambaran yang lengkap dari permasalahan yang dirumuskan dengan memfokuskan pada proses dan pencarian makna di balik fenomena yang muncul dalam penelitian dengan harapan agar informasi yang dikaji lebih bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya.

b. Jenis penelitian berdasarkan hasil atau alasan yang diperoleh (result and reason)

Jenis penelitian berdasarkan hasil atau alasan yang diperoleh (result and reason) antara lain sebagai berikut:
  1. Penelitian Dasar (Basic Research). Penelitian yang konsepnya mempunyai alasan intelektual dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. 
  2. Penelitian Terapan (Applied Reseach). Penelitian yang konsepnya mempunyai alasan praktis dan keinginan untuk mengetahui serta bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efekti, dan efisien.

c. Jenis penelitian berdasarkan pada suatu konsep ilmu atau bidang yang dikaji (knowledge)

Jenis penelitian berdasarkan pada suatu konsep ilmu atau bidang yang dikaji (knowledge), antara lain sebagai berikut:
  1. Penelitian Sosial dan praktis (Social and Practice Research) dengan penelitian ini secara khusus meneliti bidang sosial, humaniora,dan praktis. Contohnya, ekonomi, manajemen, psikologi, sosiologi,ilmu perpustakaan, pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. 
  2. Penelitian eksakta (exact research) yang penelitian ini secara khusus meneliti bidang eksakta (keilmiahan). Contohnya, kimia, fisika, teknik, biologi, fisiologi, dan lain sebagainya.

d. Jenis penelitian berdasarkan tempat yang diteliti (place)

Jenis penelitian berdasarkan tempat yang diteliti (place), antara lain sebagai berikut:
  1. Penelitian lapangan (field research) merupakan suatu penelitian yang dilakukan langsung di lapangan. 
  2. Penelitian kepustakaan (library research) merupakan suatu penelitian yang hanya dilakukan dengan menggunakan kajian literatur (bahan pustaka) dan hasil penelitian sebelumnya. 
  3. Penelitian laboratorium (laboratory research) merupakan penelitian yang dilaksanakan pada tempat khusus tertentu/laboratorium dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

e. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan terhadap Teknik yang digunakan (technical approach) 

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan terhadap Teknik yang digunakan (technical approach),  antara lain sebagai berikut:
  1. Penelitian survei (survey research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan adanya dasar teknik dan tahapan,yaitu tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. 
  2. Penelitian percobaan (experimental research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan adanya dasar teknik dan tahapan,yaitu melakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variable yang diteliti.

f. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan keilmiahan (scientific ap-preach)

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan keilmiahan (scientific ap-preach), antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian eksakta (ilmiah)

Penelitian eksakta (ilmiah) adalah Penelitian yang menggunakan kaidah-kaidah ilmiah dengan mengemukakan pokok-pokok pikiran serta menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar atau kualitas tinggi rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian, yaitu:
  1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti. 
  2. Kemampuan untuk meramalkan hingga sampai mana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
  1. Purposiveness. Fokus tujuan yang jelas. 
  2. Rigor. Teliti dan memiliki dasar teori serta desain metodologi yang baik. 
  3. Testibility. Prosedur pengujian hipotesis jelas. 
  4. Replicability. Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis. 
  5. Objectivity. Berdasarkan fakta dari data aktual yang tidak subjektif dan tidak mengandung emosional atau sekadar opini. 
  6. Generalizability. Makin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya makin berguna. 
  7. Precision. Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi yang dapat dilihat. 
  8. Parsimony. Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2. Penelitian non-eksakta (non-ilmiah)

Penelitian non-eksakta (non-ilmiah) adalah Penelitian yang sama sekali tidak menggunakan pendekatan ilmiah baik konsep, metode, hingga prosedur dan analisis.

g. Jenis penelitian menurut hubungan dan tingkatannya

Jenis penelitian menurut hubungan dan tingkatannya, antara lain:
  1. Penelitian eksploratif (explorative study). Penelitian yang sifatnya terbuka, mencari-cari, dan menggali lebih dalam informasi yang didapat guna memperluas pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti tanpa batas. Penelitian ini cenderung lebih mengarah pada hal-hal yang kaitannya dengan sosial, ekonomi, etnografi, dan lain sebagainya. 
  2. Penelitian pengembangan (development research). Penelitian yang dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala. 
  3. Penelitian deskriptif (descriptive research). Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari masalah dalam masyarakat; tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, dan pengaruh dari suatu fenomena; serta pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak menguji hipotesis. 
  4. Penelitian evaluasi (evaluation research). Penelitian yang dilakukan untuk mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan), dan verifikatif (bisa dipertanggungjawabkan sepenuhnya). 
  5. Penelitian Eksplanasi (explanatory research). Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data yang sama dan menjelaskan hubungan (kausalitas) antarvariabel melalui pengujian hipotesis. 
  6. Penelitian prediksi (prediction research).Penelitian yang dilakukan untuk meramalkan fenomena atau keadaan tertentu.

h. Berdasarkan pada tujuan dan objeknya

Berdasarkan pada tujuan dan objeknya, penelitian dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Penelitian kasus (case study)

Penelitian kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang bertujuan mempelajari secara mendalam mengenai keadaan kehidupan sekarang dengan latar belakangnya dalam interaksi dengan lingkungannya dari suatu unit sosial, seperti individu; kelembagaan; komunitas; dan masyarakat. 

2. Penelitian deskriptif (descriptive) 

Penelitian deskriptif (descriptive) atau penelitian taksonomi (taxono-mic research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan membuat pencandraan/lukisan/deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti, serta meluas dari beberapa variabel tertentu saja (tidak mendalam seperti studi kasus). 

3. Penelitian korelasional (correlational research) 

Penelitian korelasional (correlational research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi atau mengungkap sampai sejauh mana variasi-variasi pada suatu fakta berkaitan atau berkorelasi dengan variasi-variasi pada faktor lain yang didasarkan pada koefisien korelasi

4. Penelitian kausalitas (causality research) 

Penelitian kausalitas (causality research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab-akibat dari suatu peristiwa/fenomena.Penelitian ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Penelitian eksplanasi (explanatory research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk penyelidikan kausalitas dengan mendasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya melalui data tertentu. 
  • Penelitian eksperimen (experimental research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk penyelidikan dengan cara mengenakan faktor penyebabnya (treatment/perlakuan) kepada kelompok eksperimental, kemudian dikaji akibat yang terjadi untuk meyakinkan bahwa yang terjadi itu benar-benar sebagai akibat dari perlakuan, biasanya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

5. Penelitian sejarah (historical research) 

Penelitian sejarah (historical research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mensintesis, dan memverifikasi bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang benar.

6. Penelitian tindakan (action research)

Penelitian tindakan (action research) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menerapkan ide-ide atau penemuan-penemuan ataupun keterampilan-keterampilan baru dalam rangka memecahkan masalah dalam suatu lapangan kerja atau dunia aktual lainnya. 

7. Penelitian terapan (appliedresearch)

Penelitian terapan (appliedresearch) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk penyelidikan yang penuh kehati-hatian, dilakukan secara sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan agar hasil penelitian dapat digunakan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian ini tidak perlu berupa penemuan sesuatu yang baru, tetapi merupakan kebaharuan berkelanjutan dari penelitian yang telah ada (sustainable). 

8. Penelitian perkembangan (development research) 

Penelitian perkembangan (development research) merupakan pene-litian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyem-purnaan terhadap suatu sistem. 

9. Penelitian longitudinal (longitudinal research)

Penelitian longitudinal (longitudinal research) merupakan penelitian yang mengkaji berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara mengikuti perkembangan bagi individu yang sama pada jangka waktu yang Panjang

10. Penelitian evaluasi (evaluation research) 

Penelitian evaluasi (evaluation research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan membandingkan kejadian, kegiatan, dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

i. Berdasarkan pada taraf penelitiannya

Berdasarkan pada taraf penelitiannya, penelitian dapat dibedakan ke alam beberapa jenis, antara lain:

1. Penelitian survei (survey research)

Penelitian survei (survey research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual dengan melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa serta dilakukan terhadap sejumlah individu, kelompok, unit, daerah, atau yang lainnya. Penelitian ini dilakukan baik secara sensus maupun secara sampel dimana hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan. 

2. Penelitian grounded (grounded research)

Penelitian grounded (grounded research) merupakan penelitian yang berdasarkan pada fakta dan penggunaan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan kon-sep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori, seperti pengum pulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam pene-litian ini, data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. De-ngan data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, sedangkan teori menerangkan data setelah data diurai dan dianalisis.


Itulah pembahasan soal mengenai JENIS PENELITIAN MENURUT DIMAS AGUNG TRISLIATANTO DALAM BUKU “METODOLOGI PENELITIAN PANDUAN LENGKAP PENELITIAN DENGAN MUDAH” yang mimin ambil dari makalah Mata Kuliah METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami yah temen-temen. Kamu hebat dan kamu luar biasa, tetap semangat dalam meneruskan hidup, tak perlu merasa sendiri, banyak orang selalu memperhatikanmu. Semangat semua. . 

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JENIS PENELITIAN MENURUT DIMAS AGUNG TRISLIATANTO"

Post a Comment