Pentingnya Kemampuan Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Daring

Wabah covid-19 tengah menggemparkan dunia, penyebaran yang begitu massif  menyebabkan puluhan juta orang terinfeksi wabah tersebut. Berbagai sektor diseluruh dunia terutama sektor pendidikan mendapatkan imbas dari penyebaran virus corona. 

Pentingnya Kemampuan Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Daring

Tak terkecuali pendidikan di Tanah Air sehingga pemerintah Indonesia tanggap terhadap kasus tersebut dengan memberlakukan kebijakan  Study From Home  atau  belajar dari rumah sesuai dengan kebijkan surat edaran Kemendikbud RI Nomor 4 tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 yang berisi tentang Pelaksanaan Kebijkan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. 

A. Pengertian Pembelajaran Daring

Study From Home  atau dikenal dengan pembelajaran daring ialah sebuah pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dengan berbantuan media internet dan perangkat bantu lainnya seperti Handphone, computer dan sebagainya. Pembelajaran secara daring secara bebas merepresentasikan model pembelajaran dimana secara aktif sang pembelajar dapat melakukan eksplorasi pembelajarannya secara bebas melalui interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam kumunitas daring tersebut (Indrajit, 2016: 153). 




Indrajit juga mengatakan bahwa pembelajaran daring atau e-learning berarti terjadinya peristiwa pembelajaran melalui media dan dengan menggunakan piranti berbasis elektronik. Kata elektronik ini bermakna luas, dimulai dari piranti yang dipergunakan seperti komputer atau ponsel, materi yang digunakan seperti file digital, hingga arena yang dipergunakan sebagai interaksi berupa jejaring elektronik yang luas.

Sebagaimana dikemukakan oleh Injarit mengenai pembelajaran dengan sistem daring, kebijakan pembelajaran daring diibaratkan sebagai pisau bermata dua yang memiiliki dampak positif serta negative. 

Menjelaskan dampak positif dari pembelajaran daring adalah waktu pembelajaran tidak terbatas sehingga banyak waktu luang serta hemat biaya transportasi, dapat menciptakan kolaborasi antara orang tua dan guru dalam merealisasikan pembelajaran daring, selain itu pembelajaran jarak jauh juga memicu percepatan tranformasi pendidikan khususnya dalam digitalisasi. 

Namun faktanya pembelajaran secara daring tidak semaksimal pembelajaran di kelas  terkhusus dalam pembelajaran matematika. Sebuah perusahaan nirlaba yang mengelola pengujian standar di Amerika Serika (NWEA), pada Selasa (1/12/2020) mengatakan kondisi itu memperumit upaya untuk mengukur efek pandemi pada beberapa siswa yang paling rentan. 

Secara keseluruhan, penilaian NWEA pada musim gugur lalu menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar dan menengah telah tertinggal jauh dalam keahlian matematika. Hal ini menjadi bukti bahwa kesulitan-kesulitan yang ditemukan selama pembelajaran jarak jauh menjadi pemicu lemahnya kemampuan matematika siswa.  

B. Pembelajaran Matematika Secara Daring

Pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, lemahnya  kemampuan matematika siswa  akan menjadi boomerang bagi pendidikan di Tanah Air. Betapa tidak Indonesia berada di peringkat 75 dari 81 negara di dunia dengan skor 379. 

Skor ini terlihat menurun jika dibandingkan dari tahun 2015 dengan skor 385. Dengan peringkat ini Indonesia tertinggal jauh dari negara ASEAN lain seperti Singapura di peringkat 2 dengan skor 569 dan Malaysia di peringkat 47 dengan skor 440. 

Fakta lain di Indonesia mata pelajaran matematika selalu dianggap berbeda. Karena kebanyakan siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sukar dan menakutkan. Sehingga banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika, bahkan mereka juga menganggap matematika adalah pelajaran yang harus dihindari.

Mengigat hakikat belajar matematika merupakan suatu aktivitas mental yang akan melatih nalar kritis dan kemampuan kreatif siswa. Sehingga matematika merupakan suatu pembelajaran vital yang pada pelaksanaanya membutuhkan perhatian serta peran dari berbagi pihak dalam pelaksanannya terkhusus peran dari para pengajar. 

Sebagaimna Salmayzuri (2015: 2) mengatakan pembelajaran matematika adalah proses penerapan yang dilakukan oleh guru dengan memperhatikan berbagai komponen seperti; perencanaan, kurikulum, media, sarana dan prasarana, evaluasi dan lingkungan. Selain dari itu guru juga harus memperhatikan peserta didik dalam hal kesiapan mengikuti proses pembelajaran. 

Guru sebagai fasilitator harus dapat membuat suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai. Pembelajaran daring menjadi peluang merubah metode pembelajaran konvensional menjadi berbasis online. 

Para pengajar dituntut untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik serta efektif digunakan di masa pandemi dengan memanfaatkan berbagai sarana pembelajaran online. Khususnya dalam pembelajaran matematika mengingat pada hakikatnya belajar matematika sangat fundamental dalam meningkatkan kemampuan nalar siswa. Pentingnya pembelajaran matematika dilaksanakan secara maksimal agar siswa mempunyai kemampuan berpikir secara logis, sistematis, analitis, kreatif, dan cermat. 

C. Kesulitan Pembelajaran Daring

Kesulitan belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran siswa di masa Pandemi saat ini.  Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya (Dalyono, 1997: 229). 

Entang, (1983: 13) mengemukakan adanya kesulitan belajar akan menimbulkan suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya sehingga memiliki prestasi belajar yang rendah. Siswa yang mengalami masalah belajar biasanya ditandai dengan gejala yaitu, prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata yang dicapai kelompok kelas, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, serta lambat dalam melakukan tugas belajar. 

Berbagai hal menjadi faktor penyebab kesulitan belajar siswa berbasis daring mulai dari faktor internal sampai faktor eksternal turut mempengaruhi.  Sikap, motivasi, minat, bakat, intelegensi, konsentrasi dan kebiasaan belajar merupakan faktor yang berasal dari dalam diri (psikologis) siswa dan mempengaruhi kesulitan belajar siswa. 

Selain itu guru sebagai Pembina belajar, sarana dan prasarana sebagai penunjang serta lingkungan sekolah dan keluarga sebagai tempat belajar turut menjadi faktor penentu keberhasilan belajar siswa.

Tiga faktor yang menjadi pemicu utama kesulitan belajar matematika siswa berbasis daring di tengah pandemi Covid-19 yaitu :
1. Kesulitan teknis
2. Kesulitan proses pembelajaran 
3. Kesulitan yang disebabkan karena lingungan (keluarga, sekolah dan masyarakat). 

Kendala jaringan dan kuota menjadi hal yang lumrah terjadi terkhusus bagi para siswa/ mahasiswa yang berdomisili di daerah pedalaman yang akses jaringan internetnya sangat terbatas tak hanya itu, belum memiliki HP dan laptop juga menjadi pemicu tidak maksimalnnya kegiatan belajar mengajar karena pada masa pandemi ini HP dan laptop menjadi salah satu kebutuhan primer. 

Kesulitan proses pembelajaran salah satunya disebabkan kurangnya skill dalam mengoperasikan dan memanfaatkan media tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran, karena tidak sedikit kita temui anak-anak yang menggunakan HP atau gadgetnya hanya sebagai sarana bermain dan tidak dipergunakan sebagai sarana belajar.

D. Kemampuan Matematis Dalam Pembelajaran Daring

Kemampuan matematis adalah kemampuan untuk  menghadapi permasalahan, baik dalam matematika maupun kehidupan nyata. Kemampuan matematis terdiri dari: Penalaran matematis, komunikasi matematis, pemecahan masalah matematis, pemahaman konsep, pemahaman matematis, berpikir kreatif dan berpikir kritis. 

Namun dengan adanya fenomena pembelajaran saat ini yang mengalami tranformasi sistem pembelajaran disebabkan mewabahnya covid-19 kemampuan matematis siswa menjadi hal urgent. Berdasarkan hasil penelitian oleh NWEA di atas bahwa kemampuan matematis siswa dimasa pandemi ini menjadi lemah.  

Pandemi covid-19 memaksa dunia pendidikan untuk beradaptasi secara gradual dalam sistem pembelajaran. Skala darurat pendidikan yang dipicu wabah corona saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ketergantungan global pada pendidikan virtual karena munculnya wabah corona menambah keprihatinan krisis belajar di Negara-negara berkembang. 

Pembelajaran secara daring mencakup semua mata pelajaran, khususnya matematika. Matematika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan waktu dan konsentrasi lebih untuk memahaminya jika dilakukan dengan tatap muka dan tergolong susah untuk dipahami, baik oleh siswa maupun mahasiswa jika dilakukan secara daring. Melihat hal tersebut, maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran matematika untuk lebih memudahkan siswa maupun mahasiswa dalam belajar matematika dan memahaminya.

Paradigma yang kian mendarah daging dikalangan masyarakat yang menganggap matematika adalah pelajaran yang  sulit, rumit dan membosankan sehingga menjadi momok bagi siswa dan membuat siswa merasa tidak siap sebelum mempelajari matematika. Ditambah dengan pembelajaran daring yang terkesan mendadak dan memaksa sehingga persiapan menjadi tidak optimal.  

Selain itu, kesulitan dan tantangan yang dirasakan siswa dalam mempelajari matematika berbasis daring disebabkan oleh beberapa faktor: 
1. Terbatasnya ruang interaksi dengan guru
2.  Banyaknya dan rumitnya rumus yang digunakan dalam pelajaran matematika
3. Pola abstrak yang terdapat dalam objek yang dipelajari 

Ugensi matematika dalam pendidikan di Indonesia ternyata masih belum sebanding dengan kenyataan di lapangan. Disebutkan bahwa suasana pembelajaran Indonesia mirip dengan pembelajaran di Afrika yang cenderung memakai metode hafalan daam menyelesaikan suatu permasalahan serta hanya mengikuti apa yang diajarkan oleh guru atau yang ada di buku. 

Faktanya kebanyakan metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah metode konvensional yang cenderug menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran sehingga menyebabkan pebelajaran matematika terkesan kaku, mekanistik dan dampaknya membuat siswa kurang berkembang denan baik. 

Dampak signifikan ditimbulkan pada keberlangsungan pendidikan di Tanah Air dengan  munculnya kasus penyebaran Covid-19 sehingga lahir kebijakan pembelajran berbasis jarring (daring). 

Terdapat tiga hal yang menjadi sorotan  dalam pembelajaran daring dimasa pandemi ini menurut Kruseman (2020) yakni 
1. Manajemen waktu, 
2. Komunikasi 
3. Motovasi 

Tiga hal tersebut dipandang sebagai orientasi masalah yang diperlukan solusinya. Solusi yang dimaksud adalah suatu inovasi yang dapat dijadikan alternatif pembelajran matematika agar lebih optimal dan efektif. Berdasarkan hal tersebut dapat kita sandingkan dengan penemuan para peneliti yaitu sebuah sistem pembelajaran inovatif di masa pandemi yaitu seperti model pembelajran blended learning dan desain pembelajaran berbasis gamifasi. 

Blended learning menjadi salah satu solusi untuk model-model pembelajaran virtual yang telah dikembangkan untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada model pembelajaran tersebut (Haraphap P Homa,2008). 

Dalam pembelajaran matematika dengan adanya model blanded learning ini akan memancing rasa keingintahuan lebih siswa terhadap informasi atau materi yang dipelajari saat proses pembelajaran berlangsung dengan didukung media yang memadai seperti halnya laptop dan internet sehingga dapat mengakses materi atau informasi yang siswa cari serta membantu siswa menjawab rasa keingintahuannya karenya membuat pembelajaran jadi menarik dan tidak monoton. Tak hanya itu penerapannya juga dapat embantu mengakomodasikan gaya belajar dari masing-masing siswa. 

Gamifasi juga hadir untuk menjadi solusi pembelajaran daring khususnya matematika dengan suasana pembelajaran yang terinternlisasi dan beradaptasi nilai yang terdapat dalam game/ permainan yang dimaksudkan untuk mendorong siswa mandiri dan tidak sekedar siap dalam pembelajaran. 




Didukung dengan elemen yang dimiliki desain pembelajaran gamifasi yaitu :
1. Tantanga (challenges)
2. Tigkatan (level)
3. Tangggapan dan balasan (instan feedback)
4. Penilaian (scors), papan peringkat (leader board)
5. Kompetisi (competitio) 
6. Kolaborasi (collaboration)

Lemahnya kemampuan matematika siswa merupakan suatu hal urgen dan perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik itu pemerintah, masayarakat dan para pendidik. Sudah saatnya hal tersebut bukan hanya menjadi topic yang hangat diperbincangkan tetapi tetapi perlu ide kreatif dan inovatif yang diwujudkan secara nyata sehingga pembelajaran daring pada masa pandemi ini kemampuan matematika siswa menjadi meningkat bukan malah sebalikya. 

Itulah pembahasan artikel mengenai Pentingnya Kemampuan Matematis Dalam Pembelajaran Daring. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami. Artikel ini dibuat oleh teman mimin yaitu saudari Sinta Nuraeni kelas 2019C Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi. Kita doakan semoga beliau dimudahkan segala urusan saat kuliah dan dilancarkan rezekinya, Aamiin. Semangat untuk temen-temen yang sedang belajar dan berproses.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pentingnya Kemampuan Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Daring"

Post a Comment