Pengertian, Dimensi, dan Implementasi Pembelajaran Matematika secara Daring
Masa Pandemi covid-19 adalah masa dimana sebuah wabah penyakit dan virus corona menyebar dengan cepat di seluruh negara di belahan dunia. Masa pandemic ini juga berdampak pada bidang Pendidikan sehingga metode dan model pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemic ini dilakukan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau sering kita sebut dengan pembelajaran daring.
1. Pandemi Virus Covid-19
Masa Pandemi adalah suatu masa dimana adanya suatu wabah virus yang menyebar ke berbagai negara di belahan dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang luas. Artinya, virus ini telah diakui menyebar luas hampir ke seluruh dunia. Sedangkan menurut organisasi kesehatan dunia atau disebut juga dengan WHO sendiri mendefinisikan pandemi sebagai situasi ketika populasi seluruh dunia ada kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit.
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masa pandemi merupakan masa dimana adanya wabah virus yang menyebar di berbagai negara di dunia dengan waktu yang serempak dan berpotensi menyebabkan sebagain orang jatuh sakit.
Virus Covid-19 merupakan kelompok Coronavirus seperti halnya Mers dan Sars. Wabah covid-19 pertamakali ditemukan di Wuhan Cina pada akhir bulan Desember 2019, dan berubah menjadi pandemi karena penularannya secara luas keberbagai wilayah, bahkan keberbagai benua dan penyebarannya tidak terkendali.
Pemerintah dalam hal ini telah melakukan berbagai cara untuk menyikapi pandemi covid-19, dari mulai himbauan untuk physical distancing, pembatasan aktivitas diluar, penggunaan masker, himbauan adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dari pemerintah pusat sampai dengan adanya PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Semua itu tak lepas dari peran dan perhatian pemerintah dalam menangani penyebaran covid-19 yang begitu cepat.
Saat ini seluruh negara di dunia sedang sibuk mengurusi masalah pandemi Covid-19, termasuk salah satunya yaitu negara Indonesia. Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai bidang, baik itu dalam bidang kesehatan, bidang ekonomi, dan bidang Pendidikan. Dampak adanya pandemi covid-19 ini sangat terasa juga pada bidang pendidikan. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan kegiatan secara langsung oleh pemerintah itu dibatasi, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Saat ini pembelajaran di sekolah dilakukan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau disebut juga sebagai pembelajaran daring karena adanya pandemic covid-19. Sehingga para guru dan peserta didik tidak bertemu secara langsung di sekolah melainkan dilakukan secara WFH (Work For Home) melalui media digital seperti aplikasi Whatsapp, Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, dan lain sebagainya.
2. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru. Pembelajaran juga menjadi sebuah upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Hal ini tentu berbeda dengan pengertian pembelajaran, yang dapat diartikan sebagai sebuah upaya untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
a. Menuurt Gagne (1977)
Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal.
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Pembelajaran menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari kedua pendapat tentang pengertian pembelajaran maka dapat kita artikan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa atau kegiatan yang disusun dan dirancang untuk mendukung proses interaksi peserta didik dengan pendidik baik secara ekternal maupun internal dalam satu lingkungan belajar.
Pelaksanaan pembelajaran sekarang menggunakan metode pembelajaran daring, yaitu pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Perkembangan pembelajaran daring ini menuntut para guru dan peserta didik untuk bisa lebih melek akan litrasi teknologi saat ini, baik dalam segi informasi dan komunikasi ataupun pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia Pendidikan. Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah e-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.
a. Menurut Dimyati (2017)
Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah e-learning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Hal ini meningkat perubahan gaya belajar yang semakin pesat.
b. Menurut (Imania & Bariah, 2019)
Pembelajaran dalam jaringan atau istilahnya (daring) merupakan salah satu bentuk penyampaian pembelajaran secara konvensional kemudian dituangkan kedalam format digital melalui internet. Sehingga pembelajaran daring sebagai satu-satunya media pembelajaran yang dapat menyampaikan materi antara guru dan siswa selama masa darurat pandemi covid-19 ini.
Senada dengan pengertian pembelajaran daring menurut Dimyati (2017) dan menurut (Imania & Bariah, 2019) di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran daring adalah suatu bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaannya untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh antara murid dengan guru melalui media digital dengan penggunaan internet. Dengan penggunaan model pembelajaran daring ini memiliki potensi untuk mendukung revolusi pembelajaran.
Menurut jurnal (Slameto, 2014) yang menyatakan di dalam pembelajaran daring memiliki potensi untuk mendukung revolusi pembelajaran, yaitu pembelajaran konvensional dimana pembelajaran ini berpusat pada guru. Model pembelajaran daring ini akan merubah paradigma pendidikan baru, dimana pendidikan sering dikaitkan dengan sekolah dan papan tulis secara konvensional, namun saat ini paradigma Pendidikan sedikit demi sedikit bergeser ke arah digital seiring mengikuti perkembangan teknologi 4.0.
3. Dimensi Pembelajaran Daring
Dalam pembelajaran e-learning atau pembelajaran daring harus memperhatikan dimensi sebagai berikut:
a. Konektivitas
Konektivitas adalah dimensi dimana pada proses pembelajaran e-learning atau pembelajaran daring ini memudahkan peserta didik dalam berkomunikasi dan dapat mencari pengetahuan secara tidak terbatas sehingga anak mampu memiliki wawasan yang luas. Sumber pengetahuan yang diberikan oleh pendidik dalam pembelajaran harus bisa menarik minat dan rasa ingin tahu peserta didik dalam mengkomunikasikan pemahamannya terhadap sumber pembelajaran yang relvan secara dinamis dan tidak terbatas.
b. Fleksibilitas
Fleksibilitas artinya proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja baik itu di rumah, di sekolah maupun dimana saja. Dan dapat belajar kapan saja dan dimana saja tanpa harus masuk ke dalam ruangan kelas. Hal ini mengartikan bahwa pembelajaran daring itu tidak terbatas oleh waktu dan letak geografis peserta didik dengan pendidik, sehingga sejauh apapun asal peserta didik dengan pendidik itu masih tetap bisa melaksanakan proses pembelajaran daring dengan waktu yang fleksibel.
c. Interaktivitas
Interaktivitas adalah dimensi dimana dalam proses pembelajaran e-learning ini melibatkan interaksi antar peserta didik dan materi pelajaran serta lingkungan belajar yang dapat dilakukan secara instan dan langsung sehingga memudahkan peserta didik untuk berdiskusi. Dimensi ini bermaksud untuk membuat pembelajaran lebh hidup dan aktif lagi karena sejatinya manusia atau peserta didik adalah objek aktif dalam proses pembelajaran.
d. Kolaborasi
Kolaborasi adalah dimensi dimana penggunaan fasilitas komunikasi dan diskusi online untuk mendukung pembelajaran kolaboratif diluar kelas. Dengan dimensi ini diharapkan peserta didik dan pendidik bisa melakukan kolaborasi satu sama lain agar terciptanya pembelajaran yang lebih baik.
e. Memperluas peluang
Pada Pembelajaran daring ini, materi yang dapat oleh peserta didik dalam proses pembelajaran daring diharapkan memperkaya materi pembelajaran dan memperluas materi untuk pertemuan langsung sehingga anak mampu berpikir kritis dalam materi tersebut.
f. Motivasi
Motivasi adalah dimensi pembelajaran daring yang penggunaan pembelajaran tersebut menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak dibatasi pengetahuannya baik dalam ruang maupun waktu. Dimensi motivasi ini juga merupakan dimensi untuk memperkuat rasa ingin tahu dan tekad peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring.
4. Implementasi Pembelajaran Matematika Secara Daring di Kelas 2019C Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi
Berdasarkan wawancara kepada saudara Muhammad Fawez Pangestu (192151102) selaku ketua kelas 2019C dan saudari Ristiana (192151101) adalah sebagai berikut : Universitas Siliwangi atau sering disingkat UNSIL adalah sebuah perguruan tinggi negeri di kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Universitas Siliwangi merupakan universitas terbesar di Priangan Timur dan memiliki beberapa fakultas dan jurusan yang cukup diminati oleh masyarakat di daerah sekitar Provinsi Jawa Barat, salah satunya yaitu jurusan Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi.
Pelaksanaan pembelajaran matematika secara daring di kelas 2019C Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi masih dirasa belum maksimal, hal ini terlihat dari para dosen yang menggunakan aplikasi whatsapp dan google classroom dalam pelaksanaannya sehingga menciptakan suasana belajar yang kurang dan sulit untuk dipahami oleh para mahasiswa.
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang bukan dengan mudahnya tergambar dengan jelas hanya disampaikan melalui chat atau tulisan saja, namun pembelajaran matematika ini merupakan suatu pembelajaran yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi dalam memahami keabstarakan tulisan dan angka di dalam pembelajarannya. Namun hal ini telah dievaluasi oleh lembaga sehingga lembaga rektorat mengeluarkan surat edaran yang menuntut setiap dosen untuk melakukan pemebalajaran secara virtual atau tatap maya dengan para mahasiswa dalam menyampaikan materi kuliah.
Pembelajaran matematika secara daring di kelas 2019C seharunya bukan hanya mentransferkan ilmu pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa, namun juga harus memperhatikan kemampuan dan pemahaman mahasiswa terhadap materi matematika yang diajarkan. Hal ini seharusnya pembelajaran matematika secara daring itu tetap dilaksanakan dengan mengembangkan tiga ranah mahasiswa, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a. Kognitif (Pengetahuan)
Kognitif atau Pengetahuan yaitu proses pembelajaran di kelas, mahasiswa diberikan pengetahuan dengan berbagai sumber yang ada. Penyampaian aspek pengetahuan bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi baik dengan modul ataupun e-book yang diberikan kepada mahasiswa.
b. Afektif (Sikap Sosial)
Afektif atau sikap sosial artinya mahasiswa harus memiliki sikap yang terpuji, sopan santun, dan saling menghargai antar sesama. Itu semua merupakan bagaimana adab seorang mahasiswa kepada sesamanya. Dengan adanya penyampaian pembelajaran matematika secara daring dengan benar, maka diharapkan proses pembelajaran tersebut mengahasilkan output sikap baik setiap mahasiswa. Karena pembelajaran daring bukan hanya bagaimana mahasiwa tahu akan suatu materi, tetapi bagaimana mahasiswa tersebut bisa memiliki sikap dan adab yang baik.
c. Psikomotorik (Keterampilan)
Psikomotor atau keterampilan yaitu proses pembelajaran yang menekankan pada aplikasi dari pengetahuan yang di dapat dari proses pembelajaran di kelas, melalui gerak fisik seperti mengerjakan soal dengan cepat dan teliti, membuat meduia pembelajaran matematik, dan membuat karya-karya yang berguna bagi diri mereka ataupun orang lain.
Senada dengan pendapatnya (Ismail Suardi Wekke, 2013) bahwa bentuk evaluasi yang digunakan tidak semata-mata hanya berdasarkan keterampilan kognitif. Lebih dari itu, pengamalan dan pengaplikasian ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari menjadi tumpuan yang lebih utama.
Dalam satu mata pelajaran, ada beberapa bentuk evaluasi yang disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran itu sendiri. Berbagai metode evaluasi diterapkan untuk memberikan kemampuan yang memadai bagi mahaiswa kelas 2019C Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi dengan tidak menjadikan evaluasi sebagai tujuan. Melainkan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa itu sendiri.
Fleksibilitas evaluasi semata-mata ditekankan untuk menghasilkan lulusan yang memahami secara sempurna pengetahuan yang didalaminya. Setelah usai menempuh pendidikan kemudian berhenti atau bahkan lupa sama sekali terhadap apa yang sudah dipelajarinya. Kesinambungan pengetahuan dan keterampilan itu diharapkan karena sebagai keterampilan keagamaan, tidak saja ketika di bangku sekolah tetapi lebih dari itu sampai akhir hayat.
Halo kak, apakah boleh tahu sumber dari dimensi pembelajaran daringnya dari teori mana ya kak? Mohon pencerahannya
ReplyDeleteHayy juga kaa, ohh iyaa untuk artikel ini dibuat dengan melihat refrensi di link di bawah ini.
Deletehttp://repository.unpas.ac.id
Silahkan bisa di cek di sana yah kaa, semangat belajar kakak
Aduh, ngga bisa dibuka kak.. bolehkah dikirimkn kak? Saya sudah email kaka. Terimakasih
DeleteBelum ada email masukk kaa ke saya
DeleteHalo kak,terima kasih blognya bagus sekali, tapi mau nanya ini referensinya dapat darimana ya kak, terutama yang dimensi pembelajaran daring, terima kasih
ReplyDeleteUntuk referensi tentang dimensi pembelajaran dari saya ambil dari link di bawah ini..
Deletehttp://repository.unpas.ac.id
Terima kasihh ka, semangat untuk belajarnya
Terima kasih balasannya kak, kalau berkenan untuk dimensi pembelajaran daring minta judul artikelnya. Terimakasih
Delete