Pengertian Dan Macam Fungsi Biaya, Fungsi Penawaran, Analisis Pulang Pokok Dan Fungsi Anggaran

Matematika merupakan alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman masalah. Dengan menggunakan bahasa matematik, suatu masalah dapat lebih sederhana disajikan, dipahami, dianalisia dan di pecahkan. 

Sebagai ilmu yang senatiasa berkembang, ekonomi tak luput dari hasrat untuk mnerapkan matimatika dalam bahasa-bahasanya. 

Dalam hal ini beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi perlu diperhatikan dengan penerimaan juga anggaran yang mana seminimalnya terjadi pulang pokok.

Fungsi Biaya Fungsi Penawaran Analisis Pulang Pokok Dan Fungsi Anggaran

A. Fungsi Biaya

1. Pengertian Fungsi Biaya

Biaya merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi. 

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. 

Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan.




2. Macam-Macam Biaya

Berdasarkan jenisnya biaya dapat dilihat berdasarkan jumlah produksinya, diantaranya:
a. Biaya tetap (Fixced Cost = FC)
Yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

b. Biaya variabel (Variabel Cost = VC)
Yaitu biaya yang bertambah Seiring dengan bertambahnya unit barang yang diproduksi, sehingga Biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.

Beberapa Macam Biaya :

a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap. Contoh: Biaya sewa gedung bangunan, Pembelian mesin, dll.

TFC = K (Konstanta)

b. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost = TVC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel (Berubah secara proporsional dengan kuantitas volume produksi atau penjualan). Contoh: Biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dll. 

TVC = f(Q)

c. Biaya Total (Total Cost = TC)
Yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Bentuk umumnya 

TC = TFC+TVC

Keterangan:
TC = Total Cost (Biaya Total)
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
TVC = Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)

d. Biaya Tetap Rata-Rata Per Unit (Average Fixed Cost = AFC)
Yaitu jumlah biaya tetap per unit produk yang diproduksi
Bentuk umumnya: 

AFC = TFC/Q

Keterangan:
AFC = Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-Rata Per Unit)
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
Q = Jumlah Produksi

e. Biaya Variabel Rata-Rata Per Unit (Average Variable Cost = AVC)
Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada setiap unit output.
Bentuk umumnya: 

AVC = TVC/Q

Keterangan:
AVC = Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata Per Unit
TVC = Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)
Q = Jumlah Produksi

f. Biaya Rata-Rata (Average Cost = AC)
Yaitu biaya produksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output.
Bentuk umumnya: 

AC = TC/Q

Keterangan:
AC = Average Cost (Biaya Rata-Rata)
TC = Total Cost (Biaya Total)
Q = Jumlah Produksi

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC)
Yaitu kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit output.
Bentuk umumnya:

MC = ∆TC/∆Q  atau  MC = TC’

Keterangan:
∆TC = Selisih Biaya Total
∆Q = Selisih Jumlah Produk
TC’ = Turunan pertama

B. FUNGSI BIAYA PENERIMAAN

Fungsi penerimaan disebut juga fungsi pendapatan atau fungsi penjualan. Dilambangkan dengan R (revenue) atau TR (total revenue). 
Bentuk umumnya:

TR = PQ

Keterangan:
TR = Penerimaan Total
P = Harga Jual Produk
Q = Jumlah barang yang dijual

Contoh Soal Fungsi Biaya Penerimaan

Pada suatu jangka waktu tertentu perusahaan berhasil menjual produknya dengan harga Rp 1.000,00 per unit, berdasarkan data tersebut, tentukanlah:
a. Fungsi penerimaannya
b. Jumlah penerimaan pada penjualan 500 unit
Penyelesaian:

Diketahui:
P = 1.000

Ditanyakan:
a. Fungsi penerimaannya
b. Jumlah penerimaan pada penjualan 500 unit

Jawab :
a. R = PQ
R = 1.000Q
b. Q = 500
R = 1.000(500)
R = 500.000

C. ANALISIS PULANG POKOK

Pulang pokok (break even) atau kembali pokok merupakan suatu keadaan dimana jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya untuk memperoleh hasil tersebut (tidak untung dan tidak rugi). Titik pulang pokok disebut titik impas yaitu suatu titik atau kondisi pada suatu tingkat volume penjualan tertentu, perusahaan tidak mengalami keuntungan atau kerugian.

Tujuan perusahaan secara keuangan adalah untuk memperoleh keuntungan (profit). Besar kecilnya keuntungan yang dihasilkan umumnya merupakan indikator dan ukuran kesuksesan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Secara matematis pulang pokok dapat ditulis sebagai berikut:

TP = TR – TC
TP = PQ - (TFC+TVC)
TP = PQ - TFC – VQ

Dimana:
TP = Total Profit
TR = Total Revenue (penerimaan total)
TC = Total Cost (biaya total)
P = Harga Jual
Q = Jumlah unit yang dijual
TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variable Cost
V = Variable Cost per unit

Jika terjadi pulang pokok maka laba nol sehingga Total Profit (TP) nol, sehingga:

PQ - TFC - VQ = 0
PQ - VQ = TFC
(P - V) Q = TFC

Analisis titik pulang pokok atau titik impas adalah tingkat jumlah produk (Q) dimana penerimaan total dari hasil penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. 

Jika perusahaan beroperasi pada tingkat jumlah produk (Q) yang lebih besar daripada titik pulang pokok maka perusahaan akan memperoleh laba (profit), sebaliknya jika perusahaan beroperasi pada tingkat jumlah produk (Q) yang lebih kecil dari pada titik pulang pokok perusahaan akan mengalami kerugian (loss). 

Jadi analisis pulang pokok menyatakan bahwa perusahaan mendapatkan laba dan rugi sebesar nol.

Secara geometris titik pulang pokok adalah perpotongan antara kurva penerimaan total dengan kurva biaya total.

Analisis Pulang Pokok
Titik E merupakan titik pulang pokok karena garis penerimaan total (TR) berpotongan dengan garis biaya total (TC). Di sebelah kiri titik E pada daerah R merupakan daerah rugi dan di sebelah kanan titik E pada daerah L merupakan daerah laba/untung.

D. FUNGSI ANGGARAN

Anggaran merupakan sebuah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam sebuah perusahaan atau organisaasi untuk jangka waktu atau periode tertentu di masa yang akan datang.

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Angaran dapat dikelompokkan ke dalam beberapa sudut pandang berikut ini:

1. Menurut Dasar Penyusunan Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran tetap yaitu penyusunan anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian karena sudah tetap, dan anggaran variabel yaitu penyusunan anggaran ini dilakukan dengan memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.

2. Menurut Cara Penyusunan Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran periodik yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, dan anggaran kontinu yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat.

3. Menurut Jangka Waktu Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran jangka pendek yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun, dan anggaran jangka panjang yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

4. Menurut Bidang Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran operasional yaitu anggaran untuk menyusun anggaran laporan untung rugi, dan anggaran keuangan yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

5. Menurut Kemampuan Penyusunan Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran komprehensif yaitu perpaduan dari anggaran operasional dan keuangan yang disusun secara lengkap, dan anggaran parsial yaitu anggaran yang disusun secara tidak lengkap.

6. Menurut Fungsi Anggaran

Anggaran ini terdiri dari anggaran appropriasi yaitu anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain, dan anggaran kinerja yaitu anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi.

Dalam matematika mikro terdapat dua teori yang membahas tentang fungsi anggaran yaitu teori produksi dan teori konsumsi:

a. Teori Produksi

Dalam teori produksi fungsi anggaran mencerminkan batas maksimum kemampuan seorang produsen membeli dua macam atau lebih masukan (input) yang berkenaan dengan jumlah dana yang tersedia dan harga masing – masing masukan.
Bentuk umum fungsi anggaran: 

M = xPx + yPy

Keterangan:
M = Jumlah dana produsen
x = Jumlah masukkan dana x
y = Jumlah masukkan dana y
Px = Harga barang x per unit
Py = Harga barang y per unit

Contoh Soal Teori Produksi

Perusahaan jasa perakitan komputer memiliki anggaran 120 juta yang akan digunakan untuk membeli hard disk (X) dan memori (Y). Harga hard disk tersebut adalah 400 ribu per buahnya, dan harga memori adalah 200 ribu per buahnya.
Tentukan:
a. Persamaan fungsi anggaran perusahaan
b. Jumlah hard disk yang dapat dibeli
c. Jumlah memori yang dapat dibeli jika hard disk yang dibeli sebanyak 10 buah

Jawab :

Diketahui :
Jumlah dana / Anggaran (M) = 120.000.000
Harga barang X (hard disk) per buah = 400.000
Harga barang Y (memori) per buah = 200.000

Ditanyakan:
a. Persamaan fungsi anggaran perusahaan
b. Jumlah hard disk yang dapat dibeli
c. Jumlah memori yang dapat dibeli jika hard disk yang dibeli sebanyak 10 buah

Penyelesaian :

a. Persamaan fungsi anggaran
M = xPx + yPy
120.000.000 = x(400.000) + y(200.000)
120.000.000 = 400.000x + 200.000y

Jadi, persamaan fungsi anggarannya adalah 400.000x + 200.000y = 120.000.000

b. Jumlah hard disk yang dapat dibeli
Jika semua pendapatan yang dianggarkan dibelanjakan untuk membeli hard disk (X) maka Y = 0 :
M = xPx + yPy
120.000.000 = x(400.000) + 0
120.000.000 = x(400.000)
x = 300

Jadi jumlah hard disk (X) yang dapat dibeli adalah 300 buah.

c. Jumlah memori (Y) yang dapat dibeli jika hard disk (X) yang dibeli sebanyak 10 buah
M = xPx + yPy
120.000.000 = 10(400.000) + y(200.000)
120.000.000 = 4000.000 + 200.000y
120.000.000 − 4000.000 = 200.000y
116.000.000 = 200.000y
y = 580

Jadi jumlah memori (Y) yang dapat dibeli adalah 580 buah

b. Teori Konsumsi

Dalam teori konsumsi fungsi anggaran mencerminkan batas maksimum kemampuan seorang konsumen membeli dua macam atau lebih keluaran (output) yang berkenaan dengan jumlah pendapatannya dan harga masing – masing keluaran.

Bentuk umum fungsi anggaran:

M = xPx + yPy

Keterangan:
M = Jumlah dana produsen
x = Jumlah masukkan barang x
y = Jumlah masukkan barang y
Px = Harga barang x per unit
Py = Harga barang y per unit




Contoh Soal Teori Konsumsi

Tunjukkan fungsi anggaran seorang konsumen untuk barang X dan Y apabila pendapatan yang disediakan sebesar Rp.100.000,00 sedangkan harga barang X dan Y masing-masing sebesar Rp.500,00 dan Rp.1000,00 per unit. Jika semua pendapatan yang dianggarkan dibelanjakan untuk barang X, berapa unit X dapat dibelinya? Dan berapa unit Y dapat dibeli jika ia hanya membeli 100 unit barang X?

Jawab :

Diketahui:
Jumlah pendapatan (M) = 100.000
Harga barang X per unit (Px) = 500 
Harga barang Y per unit (Py) = 1.000

Ditanyakan:
a.Persamaan fungsi anggaran
b.Banyaknya barang X yang dibeli dan banyaknya barang Y jika membeli 100 unit barang X

Penyelesaian:

a. Persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan Y 
M = xPx + yPy
100.000 = 𝑥(500) + 𝑦(1.000)
100.000 = 500𝑥 + 1.000y

Jadi, Persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan Y adalah 100.000 = 500𝑥 + 1.000y

b. Jika semua pendapatan yang dianggarkan dibelanjakan untuk barang X maka Y = 0
M = xPx + yPy
100.000 = 𝑥(500) + 0
100.000 = 500x
x = 200

Jadi barang X yang dapat dibeli adalah 200 unit.

Jika semua pendapatan yang dianggarkan dibelanjakan untuk 100 unit barang X
M = xPx + yPy
100.000 = 100(500) + y(1.000)
100.000 = 50.000 + 1.000y
100.000 = 50.000 + 1.000y
100.000 − 50.000 = 1.000y
50.000 = 1.000y
y = 50

Jadi barang Y yang dapat dibeli adalah 50 unit

Itulah pembahasan materi tentang fungsi biaya, fungsi penerimaan, analisis pulang pokok, dan fungs anggaran. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami yah temen-temen. Apabila ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan silahkan tiggalakan pesan di kolom komentar. Terima kasih semua jangan lupa untuk selalu Bahagia.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Dan Macam Fungsi Biaya, Fungsi Penawaran, Analisis Pulang Pokok Dan Fungsi Anggaran"

Post a Comment