Pembelajaran Jarak Jauh Pelajaran Matematika Di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan, pariwisata, ekonomi, bisnis, dan tak terkecuali mempengaruhi jalannya sistem pendidikan. Masyarakat dituntut untuk sigap memerangi virus ini dengan terus mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, yaitu selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Begitu banyak kebijakan-kebijakan serta surat edaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, yang sampai akhirnya diberlakukannya kata new normal yang saat ini sedang berjalan. New normal merupakan strategi pemerintah untuk mengembalikan kondisi masyarakat yang sempat terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19. 

Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi

Di Indonesia, sistem pendidikan sendiri mengalami transisi digital dari era normal menuju era new normal. Sebelum pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan secara offline learning dengan tatap muka langsung.  




Namun semenjak pandemi Covid-19 terjadi pembelajaran dilaksanakan secara online atau disebut juga pembelajaran jaraj jauh (PJJ) guna meminimalisir kontak fisik antara siswa dengan siswa, guru dengan guru, ataupun antara guru dengan siswa. 

A. Pengertian Pembelejaran Jarak Jauh Menurut Para Ahli

Berikut merupakan pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menurut para ahli: 

1.  Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011) 

Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011)  Pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas. 

2.  Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Pendidikan jarak jauh yang selanjutnya disebut PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan media lain. 

3.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pembelajaran jarak jauh adalah cara belajarmengajar yang menggunakan media televisi, radio, kaset, modul dan sebagainya, pengajar dan pelajar tidak bertatap muka langsung. 

4.  Menurut Id.Wikipedia.Org

Menurut Id.Wikipedia.Org Pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. 

5.  Menurut Peters, 1973.

Menurut Peters, 1973 Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah Suatu  metode untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,  keterampilan, dan  sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep ‘ban berjalan’ (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan pemanfaatan media secara ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah yang banyak pada saat yang bersamaan di manapun mereka mereka berada. 

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan pendidiknya berada pada tempat atau lokasi yang berbeda sehingga pembelajarannya menggunakan media telekomunikasi interaktif dan jaringan internet untuk menghubungkan keduanya, serta berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. 

Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara synchronus dan asynchronus. Synchronus merupakan proses belajar dengan waktu yang bersamaan atau real time, yaitu pengajar bisa saling berinteraksi secara online dengan pelajar, belajar seperti ini bisa dilakukan dengan aplikasi Zoom Meeting, Google Meet,Whatsapp grup, dan yang lain. 

Sedangkan, asynchronus adalah proses belajar dengan melihat materi yang sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk video pembelajaran atau dalam bentuk file, belajar seperti ini bisa dilakukan dengan aplikasi google classroom, edmodo, dan lain sebagainya.  

Pembelajaran jarak jauh memberikan keuntungan dan hambatan tersendiri baik bagi pendidik maupun peserta didik. Pembelajaran jarak jauh ini tidak terbatas oleh ruang dan waktu, artinya guru dan siswa bisa mengajar dan belajar dimana saja serta memberikan kesempatan memahami lebih jauh tentang teknologi sehingga mampu menggunakannya. 

Namun dengan segala sumber daya yang diperlukan dalam proses pembelajarannya, seperti media telekomunikasi baik laptop maupun smart phone, kuota, serta koneksi internet yang baik yang tak setiap siswa memilikinya menjadi hambatan yang cukup sulit. 

Terlebih maraknya game online yang dianggap lebih menyenangkan dari pada belajar dapat menggagu sikap disiplin siswa dan membuat siswa leha-leha dalam pembelajaran. Untuk itu dalam situasi seperti ini sangat diperlukan peran orang tua untuk mendampingi anak dalam belajar di rumah. 

Di sekolah pembelajaran jarak jauh menuntut guru untuk selalu kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan pembelajaran, mengembangkan metode pembelajaran yang tepat sehingga walaupun pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh namun tetap dapat memotivasi dan menarik minat siswa untuk belajar. Di antara guru berbagai mata pelajaran di sekolah, guru mata pelajaran eksak khususnya matematika mengalami hambatan yang cukup sulit. 

Mulai dari cara penyampaian materi kepada peserta didik yang sedikit rumit mengingat selama ini persepsi sebagian besar peserta didik yang menganggap matematika sulit, terlalu banyak angka, segudang rumus yang harus diingat, dan konten yang terlalu abstrak sehingga kurang diminati oleh banyak peserta didik. 

Dengan pembelajaran tatap muka biasa ditemukan banyak peserta didik mengalami kesulitan, apalagi jika dilaksanakan dalam pembelajaran jarak jauh. Namun, guru yang hebat adalah guru yang mampu mengubah mindset dan menepis anggapan bahwa matematika itu sulit dipelajari.  

Menyikapi hal tersebut, guru matematika harus  memperhatikan metode atau gaya penyampaian materi secara tepat kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Mengutip dari bdkjakarta.kemenag.go.id gaya penyampaian materi tersebut diawali dengan menyusun rencana proses pembelajaran (RPP) sebagai persiapan pembelajaran jarak jauh. 

Penyusunan RPP ini merupakan hal yang penting untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran dan sangat membantu bagi guru matematika dalam mengoptimalkan pembelajaran sehingga jika tidak dilakukan, pembelajaran akan berlangsung tanpa adanya organisasi yang baik yang bermuara pada tidak efektifnya pembelajaran. 

Dalam penerapan pembelajaran yang efektif membutuhkan beberapa hal yang mampu mengakomodir semua aspek yang ada dalam pembelajaran matematika, seperti tujuan pembelajaran, materi yang disampaikan, metode pembelajaran yang sesuai di mana tidak membosankan dan tidak terkesan membebankan peserta didik, forum diskusi, dan bentuk penugasan peserta didik. 

Untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak dalam pembelajaran matematika, guru dapat mengintegrasikan media teknologi dalam pembuatan bahan ajar berbasis multimedia yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik. 

Kemudian, pengemasan bahan ajar dapat menggunakan berbagai aplikasi multimedia yang mampu menyajikan presentasi secara menarik, menampilkan konten dengan cara lebih modern, serta menghasilkan video pembelajaran yang memadukan tema, animasi, dan efek sehingga dapat mewujudkan pencapaian hasil belajar yang komprehensif meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Bahan ajar dapat disusun berupa teks, audio, atau video dengan menarik, ringkas, jelas, dan memuat penjelasan materi, contoh soal beserta penyelesaian, serta latihan-latihan secara bertingkat. Pembelajaran matematika yang menarik juga harus tersedianya forum diskusi antara guru dan peserta didik. 

Forum diskusi ini bisa menggunakan media popular seperti WhatsApp, Google Classroom, edmodo, atau forum diskusi lainnya yang disiapkan Learning Management System (LMS). Forum diskusi ini bertujuan untuk menghidupkan belajar daring sehingga terjalinnya proses komunikasi aktif dan interaktif secara virtual antara guru dan peserta didik dalam pembelajaran. 

Pelaksanaan presensi peserta didik secara online diusahakan bervariasi agar menghadirkan suasana pembelajaran yang berbeda untuk setiap pertemuannya. Presensi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai fitur seperti Google Form, Zoho Form, Mentimeter, dan lainnya. 

Mengisi presensi kehadiran oleh setiap peserta didik menjadi amat penting dikarenakan hal ini sebagai penentu kehadiran mereka dalam setiap kelas daring, juga hal ini sebagai bagian dari ikhtiar guru untuk melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajran. 

Disini guru harus mampu mewujudkan pembelajaran yang interaktf guna mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran juga dengan sendirinya dapat tercapai. 

B. Langkah-Langkah Untuk Mencapai Keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh

Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk mencapai keberhasilan pembelajaran tersebut adalah: 
  1. Melakukan apersepsi di awal pembelajaran, apersepsi yang tepat membuat peserta didik merasa relaks dan senang, kondisi ini disebut sebagai kondisi zona alfa yang artinya tahap paling cemerlang proses kreatif otak seseorang. 
  2. Hindari penggunaan rentang waktu yang lama saat memberikan informasi karena akan berakibat pada kejenuhan yang dialami peserta didik sehingga menghilangkan konsentrasi mereka dalam belajar. 
  3. Usahakan selalu memberikan apresiasi dan reward dalam bentuk kata kepada setiap peserta didik yang sudah merespons diskusi pembelajaran dengan baik. 
  4. Sebutkan nama peserta didik yang kurang terlihat di bilik chat atau komentar dengan tujuan untuk memberikan rasa peduli, sehingga mereka merasa dihargai keberadaannya sekalipun dalam kelas non tatap muka. 
  5. Memberikan instruksi atau informasi dengan jelas, menggugah pembaca untuk meresponsnya, dan tidak menggunakan kalimat singkat yang terkesan kaku. Ada baiknya saat mengomentari respons peserta didik hendaknya dibarengi dengan kalimat humoris, candaan, dan lain sebagainya sehingga terkesan seperti pembelajaran tatap muka biasanya di kelas. 
  6. Berikan waktu jeda untuk peserta didik menenangkan diri di tengah pembelajaran, tetapi tetap menekankan kedisiplinan waktu sebagaimana yang telah diatur di awal pembelajaran. 
  7. Terakhir, adalah tahap evaluasi pembelajaran atau penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk penilaian kognitif dapat diperoleh dari hasil kuis, latihan, ulangan harian, UTS dan juga UAS yang bisa dilakukan melalui platfoam digital seperti Google Classroom, Zoom meeting, Google Meet, E-mail dan lain sebagainya. Untuk penilaian afektif, guru bisa melihat kedisiplinan siswa baik dalam kehadiran maupun dalam mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan, serta partisipasi mereka dalam mengikuti proses pembelajaran. Sementara penilaian psikomotorik dapat dilihat dari keaktifan peserta didik dalam mengutarakan pendapatnya melalui komentar dan kreativitas peserta didik dalam mengerjakan tugas yang bersifat keterampilan. 

C. Manfaat Pembelajaran Jarak Jauh

Terlepas dari rumitnya proses pembelajaran jarak jauh, ternyata banyak sekali manfaat yang didapat oleh guru dan siswa, mengutip dari smkpgritegal.sch.id manfaat pembelajaran jarak jauh diantaranya: 

1.  Praktis dan fleksibel

Interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. Selain itu, tidak ada ruang kelas sebagai tempat belajar formal. Proses belajar mengajar dapat berlangsung di mana pun selama kondusif dan dapat membantu untuk fokus.. 

2.  Pengalaman belajar yang menyenangkan

Pengajaran yang dilakukan lebih menarik dengan berbagai format media baik itu foto, video atau audio. Terlebih guru dan siswa lebih mampu mengguakan teknologi dalam menunjang pembelajaran. 

3.  Hemat waktu, tenaga, dan biaya

Dalam pembelajaran konvensional baik guru dan siswa harus sama-sama menempuh perjalanan untuk mencapai kelas yang digunakan untuk belajar. Selain itu, ada biaya-biaya tambahan seperti pengadaan buku serta fotokopi materi, biaya transfortasi dan sebagainya. 

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan manusia, salah satunya bagi sistem pendidikan.  Guru dan siswa dituntut mampu dan terbiasa menggunakan teknologi telekomunikasi untuk melakukan proses pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh. 

Dalam pembelajaran jarak jauh ini banyak keunggulan dan hambatan yang dirasakan siswa dan guru. Untuk itu peran orang tua sangat diperlukan dalam mendampingi anak dalam pembelajaran. Guru sendiri harus mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam melaksanakannya, khususnya bagi guru matematika. 

Mengingat matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga dalam proses pembelajarannya guru harus memperhatikan metode atau gaya mengajarnya, mulai dari menyusun rencana proses pembelajaran agar pembelajaran optimal, pengemasan bahan ajar agar lebih menarik, proses presensi dengan cara yang menyenangkan, proses pembelajaran interaktif yang dilakukan guru dan siswa baik saat penyampaian materi, diskusi, atau pelaksanaan latihan-latihan. 

Kemudian yang terakhir yang harus diperhatikan oleh guru adalah proses evaluasi pembelajaran, mengingat pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh sehingga akan sulit bagi guru melihat perkembangan siswanya. 




Namun dibalik hal-hal yang dianggap sulit dalam proses pembelajaran jarak jauh ini terdapat manfaat yang dapat dirasakan oleh guru dan siswa seperti kepraktisan dan fleksibel dalam pelaksanaanya, memberikan pengalaman yang menyenangkan, dan dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. 

Itulah pembahasan artikel tentang Langkah Pembelajaran Jarak Jauh Pelajaran Matematik Di Masa Pandemi. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami. Terima kaish kepada teman mimin yaitu Suadari Euis Trismayanti kelas 2019C Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi yang telah membuat artikel ini. Kita doakan semoga segala urusannya dilancarkan oleh Allah swt, aamiin. Terima kasih semua.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembelajaran Jarak Jauh Pelajaran Matematika Di Masa Pandemi"

Post a Comment