Materi PAI Kelas 5 Mengenal Nama-Nama Allah Swt dan Kitab-KitabNya
A. Mengenal Allah swt Melalui al-Asma’ul al-Husna
Sudah menjadi kebiasaan, apabila kita ingin mengenal sesuatu, misalnya mengenali orang, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya, yang pertama ditanyakan adalah namanya. Melalui nama itu kita mengenal sesuatu. Demikian juga halnya Tuhan. Siapakah Tuhan? Agama Islam menyebutnya Allah Swt.
Untuk mengenal lebih jauh, siapa Allah Swt., jawabannya, ada pada al-Asmaul husna al-karim. Oleh karena itu, Allah Swt. mewahyukan nama-Nya kepada manusia melalui kitab suci al-Qur'an. Di sana disebutkan nama-nama Allah Swt. sebanyak 99 nama atau disebut dengan al-asmaul husna yaitu nama-nama yang baik dan indah. Adapun pelajaran al-asmaul husna al-karim di kelas 5 ini, dibatasi hanya 4 al-asmaul husna, yaitu al-Mumit, al-Hayyu, al-Qayyum, dan al-Ahad Uraiannya sebagai berikut :
Baca Juga : Asbabun Nuzul Dan Keutamaan Surah Al-Kahfi
1. Al-Mumit
Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: "Setiap yang bernyawa pasti mati". Oleh karena itu, kematian tidak dapat dihindari manusia. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.
2. Al-Hayyu
Al -Hayyu (Yang Maha hidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup kekal selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt. Contoh, berapa banyak orang yang sedang mengalami sakit berat, tapi Allah masih berkehendak memberikan kesempatan untuk hidup. Sebaliknya, sering kita melihat orang tidak sakit, kondisi dalam keadaan sehat wal’afiat, tiba-tiba saja terdengar sudah meninggal dunia. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sakit jantung, terjatuh, tabrakan atau tertabrak, tenggelam, tertembak, dan sebagainya. Berdo’alah kepada Allah Swt.: “Ya Allah Ya Hayyu, wahai Tuhan Yang Maha Hidup, Hidupilah kami dalam keselamatan dan kemanfaatan”.
3. Al-Qayyum
Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain.
4. Al-Ahad
Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Perhatikan al-Qur’an surat al-Ikhlas berikut ini:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
artinya: “katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Disebut pula dengan “al-Wahid” artinya Yang Maha Tunggal atau Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya
B. Terpuji Di Hadapan Allah swt
Apakah kamu ingin terpuji di hadapan Allah Swt.? Anak yang soleh tentu akan menjawab ‘ya’. Mari kita bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asma'u al-husna sebagai berikut :
1. Al-Mumit
Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: "Setiap yang bernyawa pasti mati". Manusia, hewan, dan tumbuhan akan mati. Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur’an, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya mencuri, berkelahi dan menyakiti orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Allah Ya Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti dalam keadaan husnul khatimah”.
2. Al-Hayyu
Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa) dan rezeki adalah Allah Swt. Oleh karena itu, hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.. Bagaimana sikap dan perilaku kita dalam hidup atau kehidupan? Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah Swt. seperti memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat. Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.
3. Al-Qayyum
Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Pada zaman dahulu ada pepatah yang menyatakan: “Berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari)”. Bagi siswa kelas 5, bila di rumah harus sudah dapat melakukan sendiri hal-hal tertentu.
Misalnya, merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/makanan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya. Berdo’alah kepada Allah Swt: “Ya Allah Yā Qayyum, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”.
4. Al-Ahad
Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Allah Swt. mandiri tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah. Kemudian berdoa sendiri: ”Ya Allah, Engkaulah Tuhan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau tempat meminta. Jadikanlah aku dapat hidup mandiri”.
C. Mengenal Kitab-Kitab Allah swt
1. Pengertian Beriman Kepada Kitab-kitab Allah swt
Kitab menurut Bahasa artinya “tulisan”, sedangkan menurut istilah, kitab adalah kumpulan tulisan firman Allah yang berupa lembaran-lembaran yang disusun menjadi bentuk sebuah buku. Pengertian iman kepada kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah benar-benar wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rasul oleh malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah swt berfirman dalam surag an-Nisa (4) Ayat 134 :
أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh”.
Allah Swt. menyuruh manusia beriman kepada kitab al-Qur’ān dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Jika tidak beriman kepada kitab-kitab itu, maka orang itu tergolong orang yang sesat.
Bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab Allah swt itu? Caranya, dengan meyakini bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya melalui Malaikat Jibril. Kitab-Kitab tersebut harus dijadikan pedoman hidup untuk menuntun dan mengatur cara kita bersikap dan berprilaku, guna mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Nama-Nama Kitab Allah swt
Allah telah menurunkan empat kitab suci serta beberapa suhuf yang diberikan kepada nabi dan rasul yang berbeda jaman dan umatnya. Semua kitab suci dan suhuf tersebut diturunkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul untuk dijadikan sumber kebenaran dan petunjuk untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Kitab suci tersebut adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini :
a. Kitab Taurat
Tuarat berasal dari Bahasa Ibrani yang berqarti “Syariat”. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa a.s di Bukit Tursina ketika beliau beribadah sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi Sebelumnya. Kitab Taurat digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kaum Bani Isril.
Isi pokok kitab Taurat dikenal dengan sepuluh hokum perintah Tuhan yang sesuai dengan tempat dan kondisi saat itu, baik berupa larangan maupun perintah. Sepuluh hokum dalam kitab Taurat yaitu adalah sebagai berikut :
- Menjelaskan aqidah yang benar, yaitu mengesakan Tuhan
- Larangan menyebut nama Allah dengan main-main.
- Memuliakan hari sabtu.
- Menghormati kedua orang tua.
- Larangan mencuri.
- Larangan membunuh manusia.
- Larangan berbuat syirik.
- Larangan melakukan zina.
- Larangan menjadi saksi palsu.
- Larangan memiliki keinginan atas hak orang lain.
b. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturnkan kepada Nabi Daud a.s untuk disampaikan kepada umatnya dan dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi.
Kitab Zabur berisi nyanyian, pujian kepada Allah swt atas segala rahmat-Nya, serta zikir, do’a, nasihat, dan hikmah. Sementara itu, syariat didalam kitab Zabur mengikuti syariat yang ada dalam kitab Taurat.
c. Kitab Injil
Kitab injil diturnkan kepada Nabi Isa a.s dengan memakai Bahasa Suryani. Kitab ini diturnkan sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israil. Kitab Injil isinya sama dengan kitab Taurat, tetapi mengalami pengubahan sebab isinya tidak sesuai dengan peradaban masa itu. Terdapat penambahan isi dalam kitab injil, yaitu tentang kewajiban berbuat baik terhadap sesame manusia (bersifat kasih sayang).
d. Kitab Al-Quran
Al-Qurn adalah kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Baca Juga : Materi PAI Kelas 5 SD Bulan Ramadhan Yang Indah
Al-Quran sebagai kitab suci terakhir, isinya meliputi kitab-kitab terdahulu dan melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah swt yang turun sebelum kitab Al-Quran diibaratkan sebuah anak sungai yang mengalir menuju ke Samudera luas. Jadi, risalah Nabi Muhammad saw dalam Al-Quran ini mencakup seluruh aspek yang terdapat dalam tiga kitab sebelumnya.
e. Suhuf-suhuf
Para Nabi yang menerima suhuf sebagai berikut :
1. Nabi Adam a.s menerima 10 suhuf
2. Nabi Ibrahim a.s menerima 30 suhuf
3. Nabi Syits a.s menerima 50 suhuf
4. Nabi Musa a.s menerima 10 suhuf, sebelum diberi kitab Taurat.
0 Response to "Materi PAI Kelas 5 Mengenal Nama-Nama Allah Swt dan Kitab-KitabNya"
Post a Comment