Contoh Profil dan Testimoni Pendidikan

Jenjang Pendidikan merupakan suatu proses dimana seseorang mengenyam sebuah Pendidikan, baik formal maupun non-formal. Pendidikan bukan hanya di lingkup sekolah maupun suatu instansi saja, tetapi lingkup keluarga dan masyarakat pun akan menghasilkan sebuah proses Pendidikan terhadap seseoarang.

profil dan testimoni pendidikan di universitas siliwangi

Nah berikut proses jenjang Pendidikan mimin dari mulai Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi negeri.

1. Taman Kanak-kanak

Pendidikan formal saya dimulai dari memasuki TK MANAROTUL FAUZANIAH selama 1,5 tahun. Di TK ini saya bermain dan belajar banyak hal, bertemu dengan temen-temen sebaya yang notabene masih sekampung sehingga lingkup pertemanan saya masih sama dengan teman main yang ada di rumah. 

Saat masih TK, saya bisa dikatakan murid yang paling Bandel, karena sering bolos, sering berantem rebutan tempa duduk, sering mukul temen karena tidak mau kalah dan yang paling parah yaitu suka jail ke temen cwe dan ibu guru dengan perilaku yang kurang senonoh. Tapi hal itu sangat berkesan sampai saat ini, dan guru-guru TK pun masih ing  at dengan peristiwa-peristiwa itu. 

Terlepas dari itu semua, di TK ini saya belajar banyak hal, seperti membaca, menhitung, mengaji, dan bernyanyi sehingga membuat saya sangat senang untuk bersekolah selain daripada uang jajannya.

2. Sekolah Dasar

Setelah lulus dari TK MANAROTUL FAUZANIAH ini, saya melanjutkan jenjang Pendidikan saya ke SEKOLAH DASAR yaitu SD NEGERI 02 GUNUNGSUGIH. Di sekolah ini, saya sangat bersemengat dalam menuntut ilmu. 

banyak hal yang bisa saya dapatkan, baik dari temen-temen yang beragam dan pengalaman yang yang tak terlupakan  selama 6 tahun itu. di sekolah dasar ini saya mulai belajar tentang ilmu pengetahuan dan mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga baik tingkat kecamatan maupun kabupaten. 

Saat sekolah dasar  saya pernah mengikuti lomba POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) cabang olahraga bola voli putra, dan alhamdulilah pernah menjadi juara di kecamatan mengalahkan kurang lebih 50 sekolah dasar, dan lanjut ke tingkat kabupaten selama 2 tahun.
Selain itu juga sekolah saya pernah menjadi juara 3 perlombaan bola voli putra di SMP NEGERI 1 SALEM.

Banyak cerita selama 6 tahun itu, dan sampai saat ini apabila kami reuni dan main bareng, suka tertawa dengan tingkah konyol selama bersekolah di SD NEGERI 02 GUNUNGSUGIH.

3. Sekolah Menengah Pertama

Setelah lulus dari sekolah dasar, saya melanjutkan jenjang Pendidikan saya ke SMPN 01 SALEM. Jarak sekolah dari rumah cukup jauh, sehingga keetika masa ini saya sudah BISA bebas untuk mengendarai motor. 

Di SMP ini saya banyak menemukan temen-temen dari luar desa ataupun kecamatan, beragam karakter dan background keluarga membuat masa ini cukup sulit beradaptasi, terkhusu di awal masuk sekolah. 
Saat mengikuti MOS(Masa Orentasi Sekolah) saya sudah berkelahi dengan kelompok lain, pernah dilabrak dan dijaili oleh kaka kelas karena postur saya cukup tinggi dan pendiam. Dan ditingkat ini juga khususnya dari kelas 7 saya mulai mengenal yang Namanya cinta monyet. 

Di SMP saya mengikuti eskul bola voli, di sana saya banyak belajar bagaimana memenj waktu, tahu kapan bergerak dan tahu cara berhenti, serta tahu bagaimana sikap sportif itu di pakai bukan hanya saat pertandingan, melainkan di semua aspek kehdiupan.

Di SMP ini saya pernah mengikuti banyak perlombaan dan tunamen bola voli mengatasnamakan nama sekolah, dan alhamdulilah kami pernah menjadi juara 1 di lomba POPDA dan O2SN di tingkat kecmatan, lanjut ke tingkat kabupaten dan alhamdulilah pernah menjadi juara 1 O2SN bola voli putra.

4. Sekolah Menengah Atas

Jenjang Pendidikan selanjutnya yaitu saya masuk ke sekolah menengah atas, SMAN NEGERI 01 SALEM. Di SMA ini hampir mirip dengan suasana sewaktu SMP, karena kebanyakan temen-temen SMP melanjutkan sekolahnya ke SMA ini.

Di jenjang SMA, saya sudah mulai menjadi seorang remaja, yang labil dan bebas dalam pergaulan untuk membentuk dan mencari sebuah jati diri.  Di SMA saya mengikuti eskul bola voli dan eskul pramuka, tetapi eskul bola voli hanya sampai kelas 11 dikarenkan saya mengalami cidera engkel saat Latihan.

Mungkin saya ikut eskul pramuka merupakan sebuah ke salahan, tetapi dengan kesalahan itu saya mulai mencintai pramuka.

Di pramuka saya cukup aktif dan sering mengikuti kegiatan pramuka di skeolah maupun di tingkat Ranting, baik itu sebagai peserta maupun sebagai panitia. Banyak pembelajaran di eskul pramuka ini yang sampai saat ini saya rasakan,yaitu seperti  bagaimana melatih kemandirian, bagaimana menejemen resiko, dan bagaimana sebuah pengabdian yang berkelanjutan untuk kebermanfaatan banyak orang.

Saat SMA saya pernah mengikuti perlombaan voli seperti POPDA dan TARKAM di desa, dan keduanya alhamdulilah pernah menjadi juara.

Selain itu juga saya pernah menjadi SANGGA KERJA PERKEMAHAN LT 2 Tingkar kecamatan yang pesertanya anak-anak SD dan SMP di kecamatan salem. Pernah mengikuti perkemahan GLADI WIDYA CAKRA ADIBIRAWA di semarang mewakili Kabupaten Brebes. Dan penah mengikuti LOMBA GWR yang diadakan oleh SMA NEGERI 1 MAJENANG.

5. Perguruan Tinggi

Setelah lulus SMA, saya mulai memperjuangkan mimpi saya untuk bisa berkuliah di PERGURUAN TINGGI NEGERI, saya mencoba SNMPTN tapi tidak bisa karena ada kendala sistem  dari pihak sekolaah, selanjutnya saya mencoba SPANPTKIN yaitu ujian masuk UIN dan IAIN tetapi tidak lolos, mencoba UTBK 2 kali, tetep belum lolos juga, dan selanjutnya saya mencoba untuk tes kedinasan masuk STMKG di BKN Yogyakarta, dan masih belum lolos juga. 

Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba jalur mandiri di UNSIL seklagius menyiapkan berkas-berkas untuk kerja apabila nanti tida lolos juga. Dan alhamdulilahnya saya lolos melalui jalur mandiri sekaligus penerima beasiswa BIDIKMISI / KIP-KULIAH di jurusan Pendidikan matematika Universitas siliwangi.

Saat akan berangkat kuliah ke tasikmalaya, saya sangat bingung, karena  saya belum punya PERBEKALAN yang cukup, tetapi karena kebaikan dan kedermawanan seoran IBU GURU SEWAKTU SMA, saya dipinjamkan bekal yangcukup untuk hidup sdi atasik selama 2 bulan.

Awal perkuliahan cukup sulit karena perbedaan kultur dan geografis antar mahasiswa, baik dari budaya, cara belajar dan juga Bahasa. Tetapi seiring berjalannya waktu, semua itu bisa terkendali dengan bantuan temen-temen yang luar biasa.

Pola pemikiran dan sikap dalam memandang sesuatu mulai berubah, walaupun saya hnya merasakan perkuliah tatap muka selama 1,5 semseter karena adanya pandemic saat ini, tetapi saya sangat bersyukur telah merasakan sebuah proses dalam menuju perubahan itu.

Saat ini perkuliah diadakan secara daring, sehingga segala bentuk interaksi itu dilakukan secara online. Hal itu tidak mencedrai proses saya untuk menjadi manusia bermanfaat, banyak hikmah yang bisa kita ambil dari perkuliah daring ini. Tinggal bagaiana kita mengubah semua hal itu menjadi energi positif.

Pesan akhir dari cerita ini, ingat tetaplah bergerak untuk menjadi hidup, dan hiduplah untuk menjadi sebaik-baiknya manusia, siapa sebaik-baiknya manusia? Yaitu manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.

Advertisement

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Profil dan Testimoni Pendidikan"

Post a Comment